HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

INGIN ANAK MANDIRI DAN PERHATIAN KE ORANGTUA

CURHAT: Saya seorang ibu dengan dua anak usia remaja, yang besar laki-laki dan yang bungsu perempuan. 

Baru-baru ini saya membaca di media sosial ada sepasang suami istri manula yang meninggal tanpa diketahui oleh keluarga juga tetangganya. Hingga saat diketemukan kondisinya sudah sangat mengenaskan.

Sebagai seorang ibu saya menangis membaca berita seperti itu. Sedih sekali rasanya. Sungguh tidak menyangka di masa yang penuh kemudahan untuk berkomunikasi, anak-anak yang tinggal tidak terlalu jauh dari orangtuanya, tidak menyempatkan untuk berkunjung dan menengok orangtua mereka secara teratur. Setidaknya satu bulan sekali datang ataupun berkabar setidaknya satu kali sehari.

Suatu hari saya sengaja  membicarakan hal itu dengan suami di depan anak-anak, dengan harapan mereka mendengar dan menjadi sindiran untuk mereka. Tapi tampaknya mereka tidak terlalu peduli, tetap sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sedangkan suami saya menanggapi dengan singkat: pasti  anak-anaknya memiliki alasan sendiri hingga jarang berkunjung ke orangtua mereka.

Saya dan suami termasuk yang rajin berkunjung ke orangtua kami masing-masing saat mereka masih hidup. Walaupun orangtua saya dan mertua tinggal di luar kota.

Namun anak-anak masih kecil saat kami berkunjung ke rumah kakek dan nenek mereka, sehingga mungkin mereka sudah lupa suasana saat kami mengunjungi orangtua kami masing-masing.

Sejauh ini sih sikap anak-anak kami baik dan hormat serta patuh kepada kami orangtuanya. Jadi sebetulnya tidak ada alasan untuk merasa khawatir mereka akan bersikap cuek kepada kami setelah mereka mandiri.

Tapi entah mengapa sudah beberapa waktu ini saya tetap merasa khawatir, bagaimana yang kalau anak-anak juga menantu kami nantinya cuek? Saat kami sudah tua, kangen dengan mereka tapi mereka sibuk dengan urusannya masing-masing? Sungguh saya tak bisa membayangkan rasanya kalau itu terjadi dengan kami.

Ketika saya coba bicarakan dengan suami, dia hanya menjawab: jangan terlalu dipikirkan, berdoa saja agar mereka tetap sayang dan hormat kepada orangtua.

Terus terang saya selalu mendidik anak-anak untuk mandiri. Sengaja kami tidak memiliki ART agar mereka bisa terampil mengurus keperluannya masing-masing. Kecuali saat merka sedang sibuk ujian atau sakit, baru saya bantu, misanya menyiapkan seragam juga sarapan mereka.

Kekhawatiran saya adalah saat mereka sudah mandiri mereka jadi tidak merasa perlu kami lagi dan merasa terganggu kalau kami minta ketemu ataupun datang ke tempat tinggal mereka. 

Inginnya  saya, anak-anak kami harus mandiri tapi juga tetap sayang dan perhatian kepada kami orangtuanya. Apakah itu mungkin? Bagaimana caranya mendidik anak-anak zaman sekarang agar mereka bersikap seperti itu?

Mohon sarannya. Terimakasih.

Adiati – Jambi

SARAN: Kekhawatiran Anda sangat bisa dimengerti. Karena kondisi itu bukan tidak mungkin dialami oleh para orangtua masa kini. Dimana komunikasi sudah sangat canggih, sehingga berkabar lewat pesan singkat saja sudah dirasa cukup. Dan untuk datang menengok langsung atau bersilaturahmi menjadi hal yang makin lama makin langka.

Namun di balik kekhawatiran Anda ada positifnya, Anda sudah mulai berjaga-jaga. Jadi tidak hanya menerima nasib: bagaimana nanti saja. 

Bagaimana pun pendidikan anak dimulai sejak mereka lahir hingga orangtua tiada. Kasih sayang, nasihat dan bimbingan orangtua tetap diperlukan saat mereka masih memiliki orangtua. 

Kasih sayang orangtua tidak hanya dengan bersikap penuh perhatian kepada anak-anak, namun juga dengan selalu mengingatkan: hal-hal apa saja yang sebaiknya mereka lakukan dan tidak lakukan, juga sikap mereka kepada orangtua.

Jadi apa yang Anda terapkan saat ini kami rasa sudah baik. Yang perlu ditambah mungkin adalah bagaimana agar mereka tetap perhatian dengan orangtua, meski mereka sudah mandiri dan tidak lagi berada tinggal bersama orangtrua.

Ada hal yang kadang dilupakan oleh orangtua, terutama saat anak-anak usia praremaja, remaja dan dewasa; yakni minta tolong kepada anak. Apakah itu pekerjaan rumah tangga atau hal lain yang berkaitan dengan tehnologi. Intinya, jangan segan untuk minta bantuan anak-anak. 

Kalaupun mereka agak menggerutu karena mungkin mereka sedang sibuk belajar atau sedang asyik chatting dengan temannya, tetaplah minta tolong. Meskipun mungkin mereka tidak langsung mengerjakannya. Sabar saja sampai mereka sempat mengerjakan apa yang Anda minta bantuan. Kecuali ada hal-hal penting yang harus dilakukan saat itu juga, kalau perlu Anda minta tolong dengan suara agak keras. 

Bisa jadi Anda kadang tidak sabar dengan respon anak yang lama, akhirnya Anda kerjakan sendiri. Dan itu seringkali terjadi. 

Mungkin hal seperti ini dianggap sepele: minta tolong anak, karena lama responnya, langsung diambil alih saja. Karena hal itu menjadi hal yang membiasa; anak jadi tidak terbiasa membantu orangtua. 

Hal-hal seperti ini akan menjadi bibit-bibit anak cuek kepada orangtua. Karena toh orangtua seperti tidak memerlukan bantuan mereka. Toh orangtuanya bisa mengerjakan semua sendiri.

Kalau ada yang berpikir: yah nanti setelah mereka dewasa pasti akan berbeda, apalagi setelah mereka punya anak, pasti akan lebih perhatian kepada orangtuanya. Tidak ada yang bisa menjamin!

Jadi saran kami untuk mulailah mengetuk hati anak-anak untuk lebih mau membantu dan perhatian kepada orangtua, yakni dengan membiasakan mereka sejak kecil. Bagaimana pun ada pepatah lama yang mengatakan: ala bisa karena biasa. Sehingga tertanam di benak mereka bahwa membantu orangtua adalah hal yang biasa untuk mereka lakukan, bukan sekadar saat diminta bantuan saja.

Selain itu, saat anak bersikap cuek atau kurang baik kepada Anda sebagai orangtua, jangan hanya menyimpan sendiri. Tegurlah dengan baik-baik, agar mereka paham apa yang  dianggap baik dan tidak baik bersikap kepada orangtua,  

Karena sering orangtua mengeluh dengan kelakuan anaknya yang kurang baik kepada mereka, tapi tidak mau atau tidak tega untuk menegur anaknya. Padahal itulah tugas orangtua untuk mengarahkan bagaimana seharusnya  mereka bersikap kepada orangtua. Dan saat anak-anak bersama orangtualah pembentukan karakter mereka. 

Mudah-mudahan dengan Anda menerapkan saran kami, kasih sayang Anda sebagai orangtua juga menjadi bagian dari apa yang ingin anak-anak Anda curahkan kepada Anda. Tentu selain menerapkan pendidikan yang baik, seperti saran suami Anda, jangan putus mendoakan anak-anak. Semoga mereka menjadi manusia yang mandiri, berguna bagi sesama, berbakti  dan penuh kasih sayang kepada orangtua.***

Foto ilustrasi: Pexels

#mendidikanakanak

#anakberbaktikepadaortu

#kasihsayanganakkepadaortu

#anak-anakdanorangtua

#perhatiankepadaorangtua

#anak-anak

#orangtua

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *