Memiliki anak usia remaja memang sebuah tantangan bagi para orang tua. Dan itu adalah masalah dari masa ke masa. Karena adanya rentang usia antara ortu dan anak, sehingga kadang muncul perbedaan ‘bahasa’ dan sering menimbulkan pergesekan.
Apalagi memiliki anak Generasi Z yang dilahirkan di era serba digital. Bila
ortu tak pandai bersikap, yang ada ‘tensi tinggi’ setiap kali berkomunikasi
dengan anak.
Harus ada upaya khusus agar tercipta ‘jembatan’ yang bisa menghilangkan,
setidaknya mengurangi, gap yang tercipta antara generasi para ortu sekarang dengan Generasi Z.
Bagaimana caranya?
SMA Tarakanita 1, Jakarta, memberi jawaban dengan mengadakan seminar parenting pada Sabtu, 17 September 2022 dengan topik sangat menarik: Menjadi Orangtua Chill Bagi Generasi Z. Pembicaranya seorang psikolog yang juga praktisi di bidang pendidikan: Tari Sandjojo, S.Psi.
Berikut liputannya.
Apa Itu Chill?
Sr. Pauletta bangga alumni SMA Tarakanita 1 kembali ke sekolah untuk berbagi ilmu. |
Menurut Tari Sandjojo, chill artinya di kalangan remaja sekarang adalah
easy going.
Jadi orangtua chill adalah ortu yang bisa berkomunikasi dengan anaknya
dengan nyaman. Bisa sebagai teman ngobrol dan diskusi yang asyik untuk
anak-anaknya.
Kebanyakan sih, komunikasi ortu dan anaknya yang remaja, diwarnai
ketegangan. Soalnya, tanpa disadari, ortu berkomunikasi dengan anak isinya
mayoritas berupa: perintah, aturan, nasihat ataupun ancaman.
Jadi bagaimana mau nyaman komunikasi kalau semua kata-kata yang keluar
bernada tinggi?
Hubungan ortu dan anak yang semestinya harmonis, penuh kasih, jadi tegang
dan berjarak. Anak jadi malas berkomunikasi dengan ortu dan lebih memilih
bicara dengan teman atau orang yang ia anggap bisa mengerti dirinya.
Nah untuk menghindari hal itu, penting bagi ortu untuk mencari tahu, apa
dan bagaimana sih cara menghadapi anak remajanya yang notabene Generasi Z ini?
Uniknya Generasi Z
Suasana seminar (Foto: Dok. SMA Tarakanita 1) |
Tari menjelaskan, Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1995
hingga tahun 2010.Jadi kalau anak remaja Anda sekarang usia antara 15 hingga 18
tahun, mereka adalah generasi Z.
Lalu apa ciri khas Generasi Z ini?
Tari menjabarkan, mereka adalah true digital natives. Maksudnya? Mereka
lahir di era digital. Sejak lahir mainannya sudah serba digital. Nonton film
kartun di tablet atau smartphone. Permainannya juga game online.
Dan yang perlu dipahami, Generasi Z ini hanya bisa bertahan fokus untuk
mendengar kurang lebih selama 8 detik. Jadi bila di masa remaja para ortu dulu
ada istilah: pendengar yang baik. Maka jangan berharap hal tersebut ada pada Generasi Z.
“Nggak heran kalau anak remaja sekarang suka nggak sabar untuk mendengarkan
kalau ortunya sedang bicara. Terutama saat ibunya ngomel panjang lebar. Karena
daya konsentrasi mereka untuk mendengarkan memang sangat pendek,” ungkap Tari.
Jadi jangan langsung ngegas kalau kita sedang bicara, anak kita bilang,
“Mama cepetan ngomongnya?” Maksud mereka: to the point aja.
Menariknya, Generasi Z ini penuh ide, berwawasan dan terbuka. Tambahan lagi
mental wirausahanya tinggi. Mereka juga tidak suka sekolah yang menyita waktu
lama, sampai bertahu-tahun, Kalau bisa singkat saja dan bisa langsung
dipraktekkan di dunia kerja yang dia pilih.
Namun yang mengkhawatirkan, mereka adalah termasuk generasi yang lonely.
Kenapa? Karena hubungan pertemanan mereka lebih banyak melalui online.
“Generasi ini temannya banyak tapi di permukaan saja. Hanya baca di sosmed,
nggak ada deep talk antara teman,” jelas Tari.
Bagaimana Jadi Ortu yang Chill?
Ortu aktif bertanya |
Dengan memahami tentang Generasi Z sedikit banyak kita jadi lebih tau
bagaimana sebaiknya bersikap.
Intinya anak-anak Generasi Z nggak bisa dihadapi dengan tensi tinggi.
Mereka suka diajak ngobrol santai. Usahakan untuk memahami ‘bahasa’ dan ‘dunia’
mereka. Nggak usah merasa malu untuk mengakui bahwa perbedaan generasi membuat
Anda kadang tidak mengenal dunia anak Anda sendiri.
Bila anak Anda membuat kesal, sebaiknya jangan langsung emosi dengan
menuduh dia dengan beragam hal negatif ataupun melemparkan ancaman.
“Lebih baik introspeksi diri, apa kira-kira yang sudah saya lakukan yang
membuat anak menjadi bersikap begitu? Tarik napas dan tenangkan diri. Boleh
juga bilang terus terang ke anak: ‘Mama lagi marah banget nih. Ngomongnya besok
aja ya’. Karena kalau diteruskan membahas sesuatu dengan emosi tinggi, juga
tidak akan ada hasilnya,” demikian saran Tari.
Menambah ‘amunisi’ agar bisa menjadi ortu yang chill, mungkin bisa
dipertimbangkan. Antara lain dengan banyak membaca artikel atau mengikuti beragam
seminar ataupun webinar parenting yang membahas masalah Generasi Z.
Hadiah Indah Ultah Tarakanita
Hadiah untuk SMA tercinta |
Kegiatan seminar yang dihadiri oleh para orangtua murid kelas 10, 11 dan 12
SMA Tarakanita 1, Pulo Raya, Jakarta Selatan
ini, adalah salah satu dari
rangkaian acara ulang tahun SMA Tarakanita 1.
Pada 10 September 2022 lalu SMA
Tarakanita 1 tepat berusia 60 tahun. Sudah tak terhitung wanita-wanita sukses,
wanita-wanita pemimpin di negeri ini, yang ‘lahir’ dari SMA yang muridnya putri
semua ini.
Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1, Sr.
Pauletta CB, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan
bahagianya, karena para alumni Tarakanita mau kembali datang ke sekolah dan
membagikan ilmunya.
Pembicara seminar kali ini psikolog Tari Sandjojo, lulusan Fakultas
Psikologi UI, adalah alumni SMA Tarakanita 1 angkatan 92. Sedangkan moderator Hanindita Setiadji juga alumni SMA Tarakanita
1, yang juga sebagai ketua FKKSKM saat ini, sebuah forum komunikasi orangtua
murid di Tarakanita.
Mereka para alumni, memberikan hadiah ulang tahun kepada almamater mereka,
berupa ilmu parenting yang amat sangat bermanfaat untuk para orangtua masa
kini. Sebuah hadiah yang indah untuk SMA tercinta,
Selamat ulang tahun SMA Tarakanita 1. Semoga makin sukses mencetak wanita-wanita
cerdas dan berintegritas. Wanita-wanita pemimpin di negeri tercinta.*** MH
Foto-foto: MH
Baca juga: Ajak Ngobrol Anak Yuk...
Baca juga: Selalu Dibandingkan dengan Anak Tetangga
#smatarakanita1jakarta
#smatarakanita1puloraya
#ultahsmatarakanita1ke60
#ultahrsmatakanita1
#seminarparenting
#orangtuachill
#orangtua
#chill
« Prev Post
Next Post »