Setiap tanggal 23 Juli kita memperingati Hari Anak Nasional.
Sebagai bentuk kegembiraan kita menyambut Hari Anak, bagaimana kalau kita isi
hari istimewa ini dengan kegiatan asyik: ajak Ananda melalukan kegiatan yang
dia suka sambil ngobrol santai.
Misalnya nih, ajak dia memasak makanan kesukaannya, menonton film
favoritnya, makan di resto kesukaannya atau sekadar minum ice cream murah
meriah di resto cepat saji dekat rumah.
Pasti akan menjadi kenangan indah untuk Ananda tercinta. Dan yang lebih
penting, ada peluang Anda dan Ananda menjadi ‘bestie’ sehingga bisa saling
curhat kapan saja.
Karena keterbukaan anak dan orangtua super duper penting. Kenapa?
Menghindari dekat tapi jauh
Di era digital sekarang ini, banyak orangtua juga anak-anak yang lebih akrab
dengan gadgetnya ketimbang dengan orang di sekitarnya.
Ortu maupun anak bisa asyik ngobrol berjam-jam lewat smartphone dengan
teman yang tinggal jauh di sebrang pulau ataupun benua, ketimbang dengan
anggota keluarga di rumah.
Akibatnya dekat secara fisik tapi jauh secara emosi. Efeknya, anak-anak
jadi tidak terbuka dengan orangtua, tapi lebih senang curhat dengan teman atau
malah lebih memilih curhat di medsos.
Mengantisipasi hal buruk
Sering kita dengar anak-anak usia sekolah, mulai SD hingga SMA yang menjadi
korban bully. Apakah itu secara verbal maupun fisik.
Karena takut bicara ke orangtua, anak menyimpan sendiri masalahnya. Akibatnya,
ia menjadi malas sekolah, menjadi pemurung dan kalau masalah tidak segara
diatasi, bisa lebih parah, anak memiliki tekanan mental hingga dewasa.
Nah, membiasakan ngobrol dengan anak, membuat anak jadi terbuka dengan
orangtua. Ia ingin selalu cerita apa pun yang ia alami di sekolahnya atau apa
pun yang dia alami dengan teman-teman dan kesehariannya.
Temannya dibully atau dia juga diejek atau dipukul temannya, pasti akan dia
ceritakan. Itu artinya, Anda sebagai orangtua bisa mengantisipasi apa yang
harus dilakukan bila ada hal-hal kurang baik dialami anak Anda.
Memahami hak anak
Seperti dikutip dari laman UNICEF bahwa salah satu hak anak adalah didengar
pendapatnya.
Hal itu tertuang dalam konvensi PBB pada tahun 1989. Pemerintah di seluruh
dunia menjanjikan hak yang sama untuk semua anak, dengan mengadopsi konvensi
PBB untuk Hak-hak Anak di seluruh dunia.
Konvensi itu mengatur hak apa saja yang harus dilakukan negara, agar
tiap-tiap anak dapat tumbuh sesehat mungkin, bersekolah, dilindungi, didengar
pendapatnya dan diperlakukan dengan adil.
Jadi, bila Anda mengajak ngobrol anak dengan santai, artinya Anda sudah
memberi salah satu haknya, yaitu kesempatan kepada anak untuk berbicara;
menyampaikan usulan, pendapat juga keluh kesahnya.
« Prev Post
Next Post »