Dan mereka pun merasa puas, karena hasil masakannya disukai anggota keluarga. Jadi deh mereka semangat untuk memasak lagi dan lagi.
Nah, sebagai apresiasi untuk mereka yang sudah mulai mau mencoba memasak,
berikut ada beberapa rahasia dapur ataupun istilah khusus di dunia masak
memasak, yang mungkin belum diketahui oleh para pemula atau newbie di dunia masak memasak.
Rahasia dapur inilah yang membedakan antara pemasak satu dan lain. Meski memasak
masakan yang sama dengan bumbu yang sama pula, yang satu hasil masakannya sangat terasa lezatnya, tapi satunya terasa hambar
saja.
Bumbu disangrai
Pada beberapa resep masakan ada menyebut beberapa bumbu harus disangrai
dulu. Tapi ada juga yang tidak.
Misalnya, ketumbar dan kemiri, umumnya disarankan untuk disangrai dulu
sebelum dihaluskan. Mengapa? Apakah akan beda rasanya?
Ketumbar dan kemiri yang disangrai dan tidak memang sangat beda rasanya.
Kalau sudah disangrai, kemiri dan ketumbar akan mengeluarkan minyaknya dan
menambah aroma yang akan menyedapkan masakan.
Proses menyangrai adalah menggoreng di wajan tanpa minyak dengan api
kecil. Lalu diaduk sehingga seluruh ketumbar atau kemiri matang merata.
Untuk memudahkan, ketumbar maupun kemiri bisa disangrai masing-masing
dengan jumlah agak banyak, lalu setelah dingin disimpan di botol atau stoples
kecil yang bisa ditutup rapat.
Saat akan memasak menggunakan bumbu tersebut, ketumbar dan kemiri sangrai
sudah siap.
Santan pecah
Masakan yang menggunakan santan, umumnya pada resep ditulis, diaduk-aduk
pelan sampai mendidih agar santan tidak pecah.
Santan pecah, maksudnya?
Santan disebut pecah adalah saat dimasak kandungan lemak dan air pada
santan terpisah. Akibat dari santan
pecah, selain penampilannya kurang bagus, yang lebih penting adalah akan
mengubah rasanya. Gulai menggunakan santan yang seharusnya rasanya gurih
menjadi hambar.
Apa yang membuat santan pecah saat dimasak? Pengaturan api adalah salah
satunya. Memasak gulai santan menggunakan api besar bisa mengakibatkan santan
pecah. Untuk mencegah santan pecah, saat memasak gunakan api kecil saja, lalu
aduk-aduk perlahan sampai santan mendidih.
Setelah santan mendidih, tetap gunakan api kecil, tapi tidak lagi perlu
diaduk terus, cukup sesekali. Karena setelah santan mendidih dan dimasak dengan
api kecil, kemungkinan santan akan pecah sudah lebih kecil.
Selain saat memasak menggunakan api kecil, jenis santan yang digunakan juga
patut diperhatikan.
Memasak santan kental dan santan cair ada bedanya. Meski sama-sama santan,
tetapi kedua santan itu berbeda cara penggunaannya.
Bila ada resep yang menggunakan dua jenis santan itu sekaligus, maka santan
cair dulu yang dimasukkan, setelah diaduk beberapa saat baru dimasukkan santan
kental. Cara ini terdengar sederhana, namun efeknya pada masakan ternyata cukup
besar: Rasa masakan yang menggunakan
metode memasukkan santan kental dan santan cair dengan waktu yang berbeda, rasanya jauh lebih gurih
dan lezat, ketimbang santan yang dimasukkan secara bersamaan.
Sambal sedap
Mungkin Anda pernah mencoba, sama-sama sambal terasi tapi yang satu terasa
sedap, satunya B aja alias biasa aja. Kok bisa begitu?
Rahasia sambal terasi yang dipegang oleh para ibu-ibu zaman dulu adalah:
terasi akan lebih sedap kalau dibakar, jadi bukan digoreng dengan minyak.
Dibakar kalau zaman dulu pasti di atas bara api, kalau sekarang sulit
menggunakan metode tersebut. Jadi solusinya, terasi dijepit dengan penjepit
makanan tahan api, lalu dibakar di atas api kompor sampai aroma terasi keluar.
Aroma terasi bakar dan terasi goreng memang berbeda. Juga berbeda lagi
kalau terasi disangrai (digoreng tanpa minyak). Tetap aroma sedap terasi lebih
keluar ketika dibakar dengan langsung bersentuhan dengan api.
Selain terasi, cabe pun akan berpengaruh pada rasa sambal. Cabe yang
direbus atau dikukus dulu maupun digoreng dulu dengan menggunakan sedikit minyak, akan menghasilkan
rasa yang lebih sedap. Karena aroma langu dari cabe sudah lenyap.
Satu lagi rahasia sambal terasi yang patut diketahui: sambal akan lebih
sedap kalau diulek daripada diblender. Mengapa? Padahal bikin sambal dengan
blender lebih praktis, lebih cepat, tekstur lebih halus dan lebih hemat tenaga?
Ternyata, rasa sedap yang muncul pada sambal uleg adalah saat proses alami
sambal diuleg, karena membuat minyak dalam cabe makin keluar. Tekanan ulekan
pada cabe lebih keras dan merata ketimbang blender. Kalau diblender, cabe hanya
tercacah halus saja. Itulah sebabnya sambal uleg aroma dan kelezatan terasa maksimal.***LL
Foto ilustrasi: Unsplash
#rahasiamasakanenak
#rahasiamemasak
#rahasiadapur
#masaklezat
#trikmemasak
#memasak
« Prev Post
Next Post »