PT Sewu Segar Nusantara sebagai produsen buah merek Sunpride, menjawab
pertanyaan konsumen itu dengan melakukan inovasi, meluncurkan sebuah teknologi
baru, yang memungkinkan konsumen mendapat info akurat tentang buah yang mereka beli.
Untuk memperkenalkan teknologi baru blockchain
traceability (teknologi rantai blok), Sunpride mengundang media dalam acara
Media Launching Sunpride, pada Kamis, 10 Desember 2021, dengan pembicara dari Sunpride, Super Indo selaku gerai rekanan Sunpride juga perwakilan dari Kemenko Perekonomian, yang juga dihadiri oleh
majalahwanita.com.
Bagaimana cara kerja teknologi ini? Dan apa manfaatnya untuk konsumen?
Berikut liputannya.
Inovasi di Ultah ke-26
Pisang Mas yang pertama dipilih untuk menggunakan teknologi blockchain traceability. (Foto: IG Sunpride) |
Ternyata bulan Desember ini Sunpride berulang tahun ke- 26 tahun. Dan pada
ulang tahunnya ini Sunpride merayakan dengan meluncurkan inovasi terbaru.
Konsumen diajak untuk ikut menyusuri secara akurat dari mana buah yang
mereka akan konsumsi itu berasal. Bagaimana perjalanan buah tersebu mulai dari
petani hingga sampai ke retailer.
Dan Sunpride menerapkannya teknologi canggih ini pertama kali pada buah Pisang Mas. Jadi,
bila Anda membeli pisang mas, terutama yang dijual di gerai Super Indo di
Jakarta dan Surabaya, maka akan tampakpenampilan baru pisang tersebut.
Selain ada label Sunpride di salah satu buah pisang mas ada QR Code yang
menempel. Dengan memindai QR Code tersebut menggunakan smartphone, Anda depat membaca informasi lengkap mengenai perjalanan pisang tersebut dari kebun hingga sampai di hadapan Anda.
Pertama di Indonesia
Pisang Mas di Super Indo yang sudah diberi QR Code |
“Saya bangga karena Sunpride menjadi perusahaan buah pertama yang mengaplikasikan
teknologi blockchain traceability pada buah segar di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut Cindyanto mengampaikan, “Kami ingin menghadirkan buah segar
berkualitas yang dapat diindentifikasi dan dielusuri mulai dari petani hingga
ke tangan konsumen. Sehingga keamanan pangan pada buah ini dapat terus terjaga.”
Teknologi blockchain traceability adalah kemampuan untuk menelusuri dan
mengiindentifikasi produk dari seluruh tahapan. Mulai dari petani hingga ke
toko. Sehingga kondisi buah itu bisa tercatat secara transparan.
Menjaga rasa aman
Suasana peluncuran teknologi blockchain traceability |
Dalam kesempatan itu Cindyanto menjelaskan bahwa buah-buahan produksi
Sunpride satu-satunya di Indonesia yang telah bersertifikasi Global Good
Agricultural Practices (GAP).
“Sertifikat GAP ini adalah standar untuk menerapkan sistem pertanian yang
mengadopsi praktek budidaya yang aman dan sudah dikenal dan diakui oleh semua
retailer seluruh dunia. Dan telah menjadi referensi kunci dalan penerapan
sistem pertanian yang baik. Terutama menggunakan bahan kimia dalam batas aman,”
jelasnya.
Ditambahkan oleh Yuli Sri Wilanti,
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Holtikultural Kemenko Perekonomian,
fokus dari pemerintah adalah memastikan konsumen mendapatkan produk makanan
yang sehat, aman, kualitas yang baik, higienis serta diproduksi melalui proses
ramah lingkungan.
Oleh sebab itu Yuli sangat mengapresiasi inisiatif Sunpride dalam melakukan
implementasi teknologi blockchain traceability ini.
“Kami dari Kemenko Perekeonomia sangat mendukung penggunaan teknologi dalam
menjaga kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan kelompok tani. Kami
berharap inisiatif ini dapat juga dikembangkan oleh pelaku industri pertanian
yang lain, dengan melibatkan lebih banyak kolaborasi petani di daerah,” tegas
Yuli.
Dalam pengimplementasikan program ini, Sunpride juga bekerjasama dengan
petani pisang mas di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, guna pemenuhan stok
kebutuhan buah pisang mas, yang akan didistribusikan ke gerai buah-buahan di
Jakarta dan Surabaya.*** MH
Foto: KBR
#pisangsegar
#buahsegar
#teknologi
#teknologisunpride
#medialaunchingsunpride
#aplikasiteknologiblockchain
« Prev Post
Next Post »