Pandemi belum juga berhenti. Bahkan makin menjadi-jadi. Banyak yang sudah
tumbang tapi tidak sedikit yang tetap bertahan.
Selain harus disiplin prokes, saran yang tak pernah berhenti didengungkan adalah untuk selalu menjaga daya tahan tubuh,
agar kuat menghadapi serangan Covid-19.
Salah satu rahasia mereka yang bisa bertahan adalah ketat menjaga daya
tahan, dengan tak pernah melewatkan sarapan. Walaupun sedang tidak beraktivitas
di luar rumah.
Berikut penjelasannya.
Budayakan sarapan
Sarapan memang belum menjadi budaya yang merata di Indonesia. Kesadaran dan
pemahaman akan pentingnya sarapan masih sangat lemah di keluarga-keluarga kita.
Mungkin Anda sering dengar keluarga atau teman yang mengaku tidak biasa sarapan. Mereka merasa
kurang nyaman kalau harus sarapan. Oleh karena itu banyak keluarga di
masyarakat kita yang sarapan belum jadi
keharusan. Mau sarapan boleh, tidak juga tidak apa-apa.
Berbeda dengan masyarakat di negara Barat yang sudah menjadikan sarapan sebagai
keharusan. Bagi mereka lebih penting sarapan ketimbang makan siang ataupun
makan malam.
Mereka akan sarapan lengkap dan cukup berat, tapi makan siang bisa saja
hanya sekadar makanan ringan, begitu juga makan malam.
Dan budaya sarapan tampaknya sudah harus digalakkan dengan adanya serangan
pandemi yang makin menggila. Daya tahan tubuh yang kuat yang diperlukan untuk
menangkis serangan.
Manfaat sarapan
Ada banyak manfaat. Karena sarapan adalah sumber energi. Seperti mobil yang
akan dipakai, bagaimana mobil bisa berjalan kalau tidak memiliki bahan bakar.
Nah sarapan adalah bahan bakar kita untuk bergerak, berfikir dan melawan
serangan beragam penyakit di sekitar kita.
Dan menurut penelitian, pentingnya sarapam untuk anak-anak karena berkaitan
dengan perkembangan otak. Anak yang tidak biasa sarapan akan sulit memnuhi
kebutuhan vit A, B6 dan D, kalsium, magnesium hingga zat besi.
Dan semua zat gizi tersebut memiliki peran penting pada perkembangan otak.
Dari hasil penelitian juga menyebutkan, sarapan pada anak akan meningkatkan
kemampuan daya ingat juga konsetrasi.
Selain membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, sarapan juga menjaga berat
badan dan, ini yang tak kalah penting: meningkatkan stamina sehingga kuat dari
serangan penyakit dan membuat anak jadi aktif dan bersemangat.
Sarapan untuk daya tahan
Lalu sarapan seperti apa yang efektif meningkatkan daya tahan tubuh? Yang
pasti makanan sehat yang porsinya cukup sebagai sumber energi.
Bila Anda selama ini lebih sering memilih sarapan dengan secangkir kopi dan
sepotong gorengan, mungkin belum tepat.
Saran dari ahli gizi, sarapan tidak sekadar makan tapi usahakan makanan
yang sehat. Yaitu sarapan yang terdiri
dari karbohidrat, lauk pauk, sayuran, buah-buahan serta minuman bergizi.
Misalnya, setangkup roti tawar dengan selai buah atau kacang. Boleh juga
setangkup roti tawar yang di tengahnya diisi ceplok atau dadar telur. Dan
minuman bisa berupa teh, kopi, jus ataupun segelas susu. Dan usahakan juga ada
satu porsi buah, bisa pisang, apel, jeruk ataupun mangga.
Sarapan berat seperti nasi goreng, bubur ayam lengkap, lontong sayur, nasi
bakar ataupun mie instan, tentu boleh. Namun sebaiknya sarapan dibuat
bervariasi, agar gizi yang seimbang bisa dicapai selain untuk menghindari
kebosanan.
Jadi, saatnya sekarang Anda menjadikan sarapan jadi keharusan dalam
keluarga, karena kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Dan daya tahan tubuh
sangat diperlukan untuk bisa menghindarkan kita dan keluarga dari serangan Corona.***
MB
Foto ilustrasi: Unsplash/Keith Banks
#perlunyasarapan
#sarapanuntukdayatahan
#budayakansarapan
#budayasarapan
#usahakansarapan
#sarapansehat
#sarapan
#sehat
« Prev Post
Next Post »