CURHAT: Saya rumah tangga yang sedang bingung. Mudah-mudahan curhatan saya ini dimuat di majalahwanita.com dan saya dan suami bisa segera mendapat pencerahan.
Begini, kami memiliki dua orang anak laki-laki yang usianya cukup jauh, yang pertama sudah mahasiswa dan kuliah di luar kota. Satunya lagi baru naik kelas 8.
Sudah hampir 1 bulan ini anak bungsu kami ini berubah
sikap. Dia suka membantah kalau ditegur. Dan yang lebih menjengkelkan, dia
mulai mogok sekolah. Padahal sekolahnya PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) alias
sekolah online, tapi dia tetap tidak mau sekolah.
Sempat beberapa hari, saat kelas baru mulai, dia mau
sekolah. Tapi saat gurunya sedang menerangkan, dia tidur di meja belajarnya.
Untung dia matikan camera videonya jadi tidak terlihat dia sedang tidur. Ketika
saya tegur, besoknya dia tidak mau sekolah lagi.
Kebetulan kelasnya baru mulai, jadi saya masih bisa
beralasan ke wali kelasnya, bahwa dia masih belum terbiasa bangun pagi lagi,
setelah beberapa waktu libur kenaikan kelas.
Saya sudah berusaha keras membujuk, mulai dari suara
pelan sampai membentak, dia tetap tak mau bangun. Ayahnya juga sudah berusaha
membujuk dan menanyakan kenapa dia mogok, tapi dia hanya diam.
Dia baru mau bangun setelah menjelang siang, kira-kira pelajaran
sekolah sudah selesai. Begitu bangun dia langsung pegang gadgetnya, main game
dan cari makanan. Kalau ditegur dia akan membalas dengan teriakan dan
membanting apapun yang dia pegang.
Kami sudah hampir putusa asa menghadapinya. Apalagi saya
dan suami sedang sibuk berjuang mempertahankan bisnis yang sedang mengalami
kesulitan kena hantaman pandemi.
Apa yang kira-kira harus kami lakukan untuk membuat anak
kami kembali mau sekolah dan bersikap normal seperti anak lainnya? Apakah perlu
kami bawa dia berkonsultasi ke psikolog?
Mohon bantuan. Terimakasih banyak.
Nurlita
– Jakarta Selatan
SARAN: Ikut prihatin dengan
masalah yang sedang Anda dan keluarga hadapi.Masalah bisnis yang sedang
dihantam pandemi dan anak bungsu yang berulah.
Harapan kami Anda dan suami tidak saling menyalahkan
dengan kondisi anak Anda saat ini. Tapi bisa kompak bekerjasama dalam
menghadapinya.
Mungkin ini saatnya Anda dan suami instrospeksi diri,
kira-kira apa yang membuat anak bungsu Anda menjadi malas sekolah dan bersikap
membangkang. Kemungkinan yang pertama bisa jadi anak Anda sudah sangat jenuh sekolah online. Tapi dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada Anda sebagai orang tuanya. Dan dia tidak tahu harus bagaimana menghilangkan rasa jenuhnya.
Walaupun Anda berdua sibuk dengan bisnis yang juga sedang
bermasalah, mungkin Anda dan suami harus berbagi tugas dalam menghadapi masalah
anak bungsu Anda ini. Karena kalau dibiarkan, khawatir kondisinya jadi lebih
parah.
Mungkin Anda sebagai seorang ibu bisa mendekati anak Anda
dengan cara dari hati ke hati. Coba ingat-ingat kapan terakhir Anda memeluk si
bungsu? Kapan terakhir Anda mengucapkan rasa sayang padanya? Dan apakah kalau
dia ingin bicara dengan Anda dan Anda kebetulan sedang asyik dengan HP,
otomatis Anda letakkan HP lalu mendengarkan apa yang akan dia sampaikan. Atau, malah menyuruh dia diam, karena Anda merasa terganggu.
Banyak orang tua yang kadang lupa bahwa perhatian dan
kasih sayang adalah kebutuhan pokok anak. Jadi bukan hanya
menyediakan kebutuhan yang fisik seperti menyediakan makanan, pakaian, kebutuhan
sekolah dan sebagainya. Tapi perhatian dan kasih sayang yang sepenuh hati
sangat dinanti oleh mereka.
Apalagi anak Anda baru memasuki usia remaja. Masa yang
paling sulit untuk seorang manusia. Di usia remaja itulah mereka sedang mencari
jati diri. Merasa gamang dan bimbang. Mereka memerlukan orang yang mereka
percaya dan tulus untuk menjadi tempat mereka bertanya dan bercerita.
Bila mereka tak menemukan di dalam keluarganya, mereka
akan mencari keluar. Ke teman atau ke kegiatan yang membuat mereka asyik dan
lupa akan kegundahan hati mereka.
Dengan penjelasan di atas semoga Anda dan suami terbuka
pikiran dan memahami apa yang harus Anda berdua lakukan. Misalnya, jangan
sungkan untuk memanggil dengan kata Sayang. Usahakan sebelum dia tidur untuk mengajak
dia bercerita, kalau perlu sambil memeluk dia. Ungkapkan bahwa Anda sayang dan
cinta sekali padanya.
Diharapkan dengan pendekatan yang penuh kasih dan sayang,
kekerasan hati ananda bisa berkurang dan melunak. Setelah komunikasi Anda dan
si bungsu membaik, baru sampaikan bahwa sekolah atau menuntut ilmu itu sangat
penting. Karena itu semua modal untuk masa depannya. Tanpa ilmu yang cukup dia
tidak akan bisa bersaing di masa depan.
Semoga saran kami ini bisa membantu dan Anda tidak harus mengajak di kecil ke psikolog. Namun bila Anda merasa sudah tidak sanggup, boleh Anda ajak dia berkonsultasi ke psikolog. Atau bisa juga minta saran kepada guru BK (bimbingan dan konseling) yang ada di sekolah anak Anda.
Mungkin
karena masih dalam masa PJJ Anda hanya bisa bertemu secara online. Tapi tidak
apa, yang penting masalah Anda bisa tersampaikan. Ungkapkan semua masalah anak
Anda. Semoga ada jalan keluar terbaik. Tetap semangat.***
Foto ilustrasi: Pexels/Karolina Grabowska
#anakmogoksekolah
#masalahanaksekolah
#anaksekolah
#mogoksekolah
#anakbermasalah
#mogok
#sekolah
« Prev Post
Next Post »