CURHAT: Saya ibu dengan dua anak laki-laki. Yang besar kelas 2
SMP dan yang kecil kelas 5 SD. Bersyukur
kedua anak kami sehat dan jarang
membuat masalah.
Namun ada hal yang mencemaskan saya. Si bungsu sejak kelas 1 SD nilainya tak pernah bagus. Setiap ulangan jarang sekali dapat nilai tinggi. Akibatnya
nilai raportnya juga pas pasan. Padahal kakaknya prestasinya cukup bagus, selalu masuk 3 besar di kelas.
Saya dan suami sudah berusaha untuk mendampingi dia saat belajar, tapi daya
tangkapnya memang terbatas, sehingga hasil PTS (Penilaian Tengah Semester)
& PAT (Penilaian Akhir Tahun) nya selalu kurang memuaskan.
Setiap kali menjelang penerimaan raport saya selalu deg-degan plus malu,
karena pasti akan mendepat teguran dari wali kelasnya. Karema sudah sering wali
kelasnya menyarankan agar anak kami itu lebih dibimbing dalam belajar, dan kalau
perlu diberi les-les tambahan. Sementara anak kami itu jangankan mau ikut les
tambahan, belajar untuk ulangan saja dia malas-malasan.
Tahun depan dia akan ujian SD. Saya khawatir hasilnya di bawah standar
sehingga dia tidak bisa bersaing untuk mendapatkan sekolah yang bagus.
Saya betul-betul khawatir dengan masa depan anak bungsu kami ini. Dia
memang lebih senang main musik (gitar dan piano) ketimbang belajar. Kalau
diminta belajar selalu bilang nanti-nanti, padahal waktunya hanya untuk main
musik.
Bagaimana caranya mengarahkan anak kami ini agar dia bisa mencapai prestasi
akademik yang tinggi sehingga masa depannya lebih cerah.
Mohon saran. Terimakasih banyak.
Ananta - Bandarlampung
SARAN: Yang Anda alami kemungkinan besar banyak juga dialami
ibu-ibu lain. Mereka selalu berharap anaknya mencapai prestasi akademik tinggi,
juara kelas, dapat ranking tinggi. Karena hal itu dianggap sebagai satu-satunya
tiket untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Padahal untuk mencapai sukses dalam kehidupan, terutama secara finansial,
tidak hanya bergantung pada prestasi tinggi di sekolah. Banyak orang-orang
sukses, bahkan jadi orang terkaya di dunia, prestasi akademiknya biasa-biasa
saja. Bahkan banyak yang DO alias drop out dari kampusnya.
Ada sebuah joke yang pernah disampaikan oleh seorang Profesor kenamaan di
negeri ini. Beliau bilang, dari hasil pengamatannya: mereka yang selalu mendapat
nilai A umumnya menjadi dosen. Mereka yang nilai rata-ratanya B akan menjadi
pengusaha. Dan mereka yang nilainya C akan mempekerjakan alias menjadi bos untuk mereka yang
selalu nilainya A dan B itu.
Jadi intinya, jangan mengukur masa depan anak Anda dari nilai yang dia
capai di sekolah. Bahwa dia memiliki hobi positif yakni bermain musik, itu bisa
jadi merupakan modal kesuksesannya di masa depan.
Saat ini dan masih mungkin sampai beberapa dekade, profesi sebagai musisi
masih sangat menjanjikan. Begitu banyak musisi yang sukses dalam karier dan
otomatis sukses juga secara finansial.
Mudah-mudahan Anda tidak lagi cemas pada masa depan anak bungsu Anda.
Tetaplah beri dia semangat untuk belajar sehingga bisa mengikuti PTS dan PAT
dengan lancar.
Dan boleh jadi, Anda sedang mendampingi seorang calon musisi terkenal dunia. Sekarang Anda cemas pada masa depannya dan merasa malu pada prestasi akademiknya, bukan tidak mungkin suatu saat dialah yang membuat Anda merasa amat bangga sebagai orangtuanya.***
Foto: Pexels/August de Richelaeu
#nilaisekolahanak
#nilairaportanak
#prestasidisekolah
#anakmalasbelajar
#anaksekolah
#belajar
#sekolah
*CURHAT ke email:majalahwanita8@gmail.com
« Prev Post
Next Post »