Dia memang patut jadi
idola masa kini. Prestasinya di bidang seni dan pendidikan, membuat bangga
wanita Indonesia.
Bagaimana orangtuanya
mendidik, hingga Maudy berhasil meraih prestasi tinggi di bidang pendidikan
tapi tetap eksis di dunia entertaintment?
Harus seimbang
Maudy saat wisuda S2 di Stanford University dengan kedua orangtua tercinta. Mereka selalu mengingatkan Maudy untuk menerapkan keseimbangan. |
Beberapa waktu lalu, ketika wanita seusianya umumnya sedang galau
mempertimbangkan mau beli sepatu dan tas branded merek A atau B, diwaktu yang bersamaan Maudy--
yang ketika itu baru menyelesaikan kuliahnya di Oxford University, Inggris-- juga
galau.
Wanita yang lahir di Jakarta 19 Desember 1994 dengan nama lengkap Ayunda Faza Maudya ini, dihadapkan pada
dua pilihan sulit. Mau kuliah S2 di Stanford University atau Harvard
University, karena dua universitas di Amerika yang sama-sama masuk peringkat terbaik di dunia, sudah
menerima Maudy menjadi mahasiswanya.
Dengan berbagai pertimbangan, artis yang debutnya sebagai artis pada tahun
2006 dalam film Untuk Rena produksi
Miles Films ini, akhirnya memutuskan memilih S2 nya di Stanford University,
California, AS.
Maudy mengambil Join Degree Program (JDP) di Stanford University. JPD
adalah kombinasi dua program gelar pascasarjana yang bisa diambil mahasiswa
secara bersamaan. Dan Maudy mengambil jurusan Master of Business Administration
dan Education.
Dalam waktu 2 tahun Maudy berhasil menyelesaikan kuliahnya di Stanford
University. Dan kini nama lengkapnya menjadi Ayunda Faza Maudya BA, MA, MBA.
Memiliki sederet prestasi di dunia
hiburan dan sukses juga di bidang pendidikan, masyarat jadi ingin tahu:
bagaimana sih kedua orangtuanya, yakni Didit
Jasmadi R. Irawan dan Mauren mendidik
putri cantiknya ini?
Menurut Maudy, kedua orangtuanya senantiasa menerapkan konsep keseimbangan
sejak ia kecil. “Dulu kalau aku terlalu rajin sekolah Mama aku suka ngomel. Maksud
Mama rajinnya biasa aja, jangan lupa hal lain,” ungkapnya di suatu kesempatan.
Jadi menurut orangtua Maudy, harus ada keseimbangan dalam hubungan sosial,
pendidikan dan berbagai hal penting lainnya.
“Contohnya, kalau ada tamu datang ke rumah saat aku sedang asyik baca buku,
Mama aku akan panggil aku untuk ketemu tamu. Jadi aku tidak dibiarkan untuk
asyik sama diri sendiri, tapi juga harus peduli dan menghormati tamu yang datang
ke rumah,” jelasnya.
Merayakan dengan kebaya
Maudy merayakan keberhasilannya dengan bangga mengenakan kebaya klasik kutubaru. |
Di Instagramnya Maudy menulis dengan
bangga, “I’ve graduated!”
Dan dalam kesempatan sangat membanggakan itu, Maudy merayakannya dengan
mengenakan kebaya. Di balik toganya yang berwarna biru gelap dan merah, ia
mengenakan kebaya klasik kutubaru berwarna merah menyala. Lengkap dengan stagen
kain jumputan dan kain batik bercorak elegan.
Sangat membanggakan. Wanita Indonesia yang cantik, cerdas dan penuh percaya
diri, mengenakan busana nasional Indonesia di hari bersejarahnya di kampus
Stanford University.
Ia tidak hanya merayakan kesuksesannya meraih gelar dari univesitas yang
masuk peringkat kedua paling baik di dunia, tapi juga merayakan kebanggaannya
sebagai wanita Indonesia. Bahwa wanita Indonesia juga bisa meraih impiannya,
meraih prestasinya di tingkat dunia.
Kerja keras di tengah pandemi
Dia memang membanggakan sebagai wanita Indonesia. |
Kuliah di tengah masa pandemi bukan berarti kegiatan kuliahnya lebih
santai. Dalam sebuah kesempatan Maudy menceritakan kesibukannya sehari-hari.
Ia memiliki jadwal yang sangat padat sejak ada pandemi.
“Dari pagi hingga malam hari saya tidak lepas dari kegiatan di depan
laptop,” ungkapnya
Karena kuliah online ia sibuk menghadiri kelas melalui zoom. Tidak jarang
dari pagi hingga malam. Belum lagi ia memiliki beberapa proyek kerjaan di
Indonesia.
Jadi, meski sudah sibuk sebagai mahasiswa S2 yang mengambil 2 jurusan
sekaligus, Maudy masih tetap aktif menjalankan proyeknya sebagai model sebuah
produk kecantikan di Indonesia.
Suatu kali ia menulis di IG nya, “Dua tahun terakhir ini
benar-benar waktu yang langka dan indah banget. Aku memiliki ruang dan
kesempatan untuk instropeksi dan bertanya: siapa diriku sebenarnya? Dan perubahan
apa yang ingin aku buat di dunia?”
Ia menulis hal itu ketika Forbes memilih mereka yang di bawah usia 30 tahun
yang berhasil mempengaruhi dunia pada tahun 2021. Dan Forbes mencantumkan nama
Maudy Ayunda dalam kategori Asia dengan spesifikasi Entertainment & Sports.
Gelar yang Maudy peroleh ini menambah deretan prestasi Maudy. Pada tahun
2020 ia juga masuk peringkat 85 dalam The 100 Most Beautiful Faces of 2020
versi TC Candler.
Memang, sudah tidak diragukan lagi prestasi Maudy. Ia berhasil meraih impian wanita di dunia. Sukses di dunia entertainment sekaligus di bidang pendidikan.
Sebuah paket keberhasilan yang amat sulit untuk diraih tanpa kecerdasan dan kerja keras. Namun Maudy sudah membuktikannya. Ia berhasil dan kini dunia mengakuinya.
Dia memang wanita yang berhasil membuat bangga Indonesia!*** MHS
Foto-foto: Instagram @maudyayunda
#kesuksesanmaudyayunda
#maudyayundaraihS2
#maudyayundaluluss2
#maudyayundabikinbangga
#banggawanitaindonesia
#maudyayunda
#maudy
« Prev Post
Next Post »