HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

ASAL MULA TRADISI KETUPAT LEBARAN

Ketupat adalah satu hidangan yang tidak pernah absen di meja makan keluarga Indonesia saat Lebaran.

Lebaran tanpa ketupat rasanya kurang afdol. Jadi meski hidangan Lebaran bertema daerah mana pun di Nusantara ataupun ala Barat, unsur ketupat tetap akan ditampilkan di meja makan.

Sudah menjadi tradisi turun temurun di masyarakat kita, namun tahukah Anda bagaimana ketupat bisa menjadi tradisi yang begitu berurat berakar di Indonesia? 

Bagaimana asal mulanya?

Ada filosofinya

Ternyata ada filosofi di balik makanan yang menjadi ciri khas hari Raya idul Fitri ini. Dirangkum dari berbagai sumber, ketupat sudah ada sejak masa sebelum Islam tersebar di wilayah Asia Tenggara.

Sejarah mencatat bahwa pada saat para pendakwah agama Islam di Pulau Jawa, mereka menggunakan pendekatan budaya. Menurut sejarawan, salah satunya Sunan Kalijaga pada abad ke-15 dan 16 sebagai pendakwah di Pulau Jawa yang melakukan pendekatan budaya untuk menyiarkan agama Islam.

Dengan melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat melalui budaya yang sudah mereka jalankan, penyebaran agama pun menjadi lebih mudah diterima.

Salah satunya adalah ketika mendekati masyarakat agraris di Pulau Jawa, ketupat identik dengan masyarakat agraris. Sehingga Sunan Kalijaga menjadikan makanan itu sebagai sajian yang khas dengan momen Lebaran.

Dan sejak dulu masyarakat agraris di Jawa memiliki tradisi menggantung ketupat di tanduk kerbau, sebagai wujud dari rasa syukur karena panen yang berhasil.

Juga ada tradisi menggantung bungkus ketupat di depan pintu rumah dengan maksud untuk menolak bala atau pengaruh negatif pada seisi rumah.

Makna ketupat

Ketupat digantung ternyata tradisi sejak jaman dahulu. (Foto: MWDC)
Ketupat sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jawa yakni ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan.  Ada juga yang mengatakan bahwa ketupat merupakan kependekan dari laku papat yang artinya empat tindakan.

Sementara masyarakat Jawa dan Sunda percaya bahwa ketupat memiliki makna untuk mengakui kesalahan.

Dalam bahasa Jawa maknanya kulo lepat atau ngaku lepat (saya mengakui kesalahan).. Dengan latar belakang sejarah itulah mengapa saat Lebaran selalu identik dengan ketupat.

Dan kini ketupat sudah makin luas wilayah jangkauannya, tidak hanya di wilayah Jawa, bahkan sampai ke seluruh Nusantara. Yang menariknya, padu padan lauknya pun disesuaikan dengan daerah di mana ketupat disajikan.

Dan tradisi jaman dulu menggantung ketupat di tanduk kerbau atau di pintu sebagai penolak bala,  hingga kini masih diadopsi,  tentu dengan tujuan yang sudah berbeda. 

Kini  para ibu rumah tangga manggantung ketupat yang akan dihidangkan sebagai sajian Hari Raya agar lebih tahan lama, sekaligus sebagai aksesori Lebaran di atas meja makan.*** LM

Foto utama:Unsplash/Rizky Yogatama

#ketupatlebaran

#tradisiketupat

#ketupatsajiankhaslebaran

#hidangankhaslebaran

#ketupatidulfitri

#harirayadanketupat

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *