Bayangkan, betapa besar pengaruh kata-kata.
Ketika pagi hari menjelang masuk kantor, Anda bertemu dengan teman kerja. Begitu melihat Anda spontan ia berucap, “Woww, cerah banget hari ini. Suka deh sama outfitnya. Keren.”
Ditanggung seharian Anda akan sumringah. Merasa pede dan nyaman. Karena suasana hati Anda sudah terdongkrak oleh ucapan manis teman tadi.
Sebaliknya, di lain kesempatan Anda tak terduga ketemu teman lama. Spontan dia berucap, “Ya ampun kok kamu sekarang bulet. Beda banget waktu kuliah dulu, langsing kayak model.”
Bisa ditebak, seharian, mungkin semingga bahkan bisa jadi sebulan kemudian ucapan teman tersebut masih mengganggu pikiran Anda: segemuk apa sih saya kok sampai dibilang bulet? Harus diet ketat nih!
Padahal yang mengucapkan mungkin asal ucap, sekadar basa-basi atau ungkapan keakraban semata. Tapi yang menerima ucapan itu merasa melambung ketika ucapannya positif, sebaliknya merasa terpuruk kalau kata-katanya cenderung negatif.
The power of words, kekuatan kata-kata memang dahsyat.
Wanita lebih banyak bicara
Bicara soal kekuatan
kata-kata tak bisa tidak harus merujuk kepada wanita. Karena kaum wanita
dianggap lebih banyak bicara ketimbang pria.
Wanita selalu indentik
dengan kata:cerewet. Ternyata pernyataan itu bukan sekadar label tanpa bukti.
Karena sudah ada penelitiannya.
Lebih banyak mana wanita atau pria dalam mengeluarkan kata-kata? Hasilnya:
wanita mengeluarkan antara 13.000 sampai 20.000 kata-kata per harinya.
Sedangkan pria ‘hanya’ mengeluarkan
antara 6.000 hingga 10.000 kata per harinya.
Wanita dua kali lipat mengeluarkan kata-kata ketimbang pria. Artinya,
memang label: bahwa wanita itu cerewet sudah terbukti dengan data.
Lalu pertanyaannya,mengapa wanita lebih cerewet ketimbang pria?
Sebuah penelitian lain mengungkapkan bahwa wanita memiliki tingkat hormon
estrogen yang tinggi. Hormon ini fungsinya untuk membangun sirkuit emosional
dan verbal di otak. Itulah sebabnya kemampuan artikulasi dalam berbicara dan
motorik halus wanita lebih baik.
Jadi jelas sekarang mengapa kemampuan verbal wanita jauh lebih baik ketimbang
pria. Hal itu juga bisa dilihat sejak kecil, bayi perempuan umumnya lebih cepat
berbicara ketimbang bayi laki-laki.
Besarnya pengaruh kata-kata
Dalam dunia parenting orangtua selalu dianjurkan untuk bicara hal yang
positif kepada anaknya. Karena kata-kata yang diucapkan orangtua sangat
mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
Penelitian menyebutkan, anak-anak yang selalu diberi ucapan positif dan memotivasi,
akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri.
Sementara anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang sering
melontarkan kata-kata negatif, seperti menuduh, merendahkan ataupun makian,
akan ‘menciptakan’ anak yang tidak percaya diri dan
cenderung memberontak.
Dan yang mencemaskan, banyak keluarga di Indonesia yang merasa biasa saja
saat membentak anak dengan kata-kata, yang tanpa orang tua itu sadari, telah
merendahkan harga diri anak. Seperti ucapan. “Ah, kamu anak kecil tau apa?”
Itulah sebabnya, secara umum anak Indonesia banyak yang kurang percaya
diri. Misalnya, diajak bicara oleh orang yang lebih tua atau orang asing,
biasanya mereka tidak langsung menjawab, tapi hanya tertawa-tawa sambil
menghindar atau kalau ada orang tuanya, mereka malah menoleh ke orang tuanya,
seperti minta bantuan.
Sangat berbeda dengan anak-anak dari Barat, yang umumnya dengan percaya
diri menjawab kalau ditanya, meskipun yang bertanya orang asing bagi mereka.
Hati-hati dengan ucapan
Akhir-akhir ini kita sering membaca berita seseorang tega menghilangkan
nyawa orang lain hanya karena tersinggung
oleh ucapan.
Bisa jadi yang berbicara itu tidak menyadari bahwa ucapannya bisa mengancam
nyawanya. Karena merasa jengkel seseorang mengucapkan kata-kata yang tajam,
menyakitkan dan menghina. Semua sekadar untuk melepaskan rasa jengkel dan emosi
yang sudah memuncak.
Yang marah merasa lega sudah memaki dengan kata-kata tajam, yang menerima
merasa tidak tahan. Akibatnya ia gelap mata dan terjadi hal yang sangat
mengerikan.
Semua itu akibat mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu. Hanya karena
kata-katanya nyawa bisa melayang. Sangat tragis.
Padahal, bicara yang positif dan manis, selain doa untuk diri kita sendiri, juga sebuah bentuk sedekah, karena mereka yang diajak bicara jadi merasa nyaman dan bersemangat. Bukankah itu menyenangkan?*** LK
Foto ilustrasi:Pixabay
#kekuatankatakata
#bicarapositif
#bahayanyakatakata
#waspadakatakata
#hatihatibicara
#hatihatiucapan
#katakata
#bicara
« Prev Post
Next Post »