CURHAT:Saya ibu rumah tangga dengan satu anak usia balita. Sebelum hanya sebagai ibu rumah tangga, saya seorang sekretaris di sebuah perusahaan swasta. Karier saya lumayan bagus sampai saya menikah.
Setelah menikah dan melahirkan, suami saya menyarankan saya untuk berhenti
bekerja agar anak kami bisa tertangani dengan maksimal. Karena kami sudah
beberapa kali berganti pengasuh, rata-rata hanya bertahan beberapa bulan, lalu
minta keluar dan terus begitu.
Kebetulan juga saya sudah tidak
punya orang tua dan suami saya hanya tinggal ayahnya saja, jadi kami tidak bisa
menitipkan anak kepada keluarga saat saya bekerja.
Dengan berat hati saya berhenti bekerja. Hanya sebagai ibu rumah tangga,
ngurus anak, suami dan rumah sempat membuat saya stres. Saya biasa bekerja,
punya uang sendiri, rasanya sekarang seperti tidak berdaya.
Suami pekerjaannya cukup baik dan penghasilannya juga lumayan. Tapi saya
jadi bergantung seratus persen secara materi dari dia. Kadang saya menahan diri
sekali untuk membeli sesuatu, karena saya tidak ingin disebut istri tidak bisa
pegang uang, istri boros dan sebagainya. Selain uang belanja, suami sesekali
memberi saya uang ektra dan uang itu saya simpan. Jadi kalau ada acara keluarga
atau keperluan pribadi yang mendesak, saya tidak perlu minta dari suami.
Beberapa bulan ini saya merasa resah. Saya ingin sekali jadi ibu rumah
tangga yang kreatif dan produktif. Tetap di rumah tapi punya kegiatan yang bisa
menghasilkan. Tapi saya tidak punya ketrampilan yang bisa menghasilkan uang.
Mau memulai bisnis saya juga tidak punya cukup modal.
Mohon saran apa yang sebaiknya saya lakukan.
Semoga sarannya tidak menyuruh saya bersyukur saja. Karena sesungguhnya
saya selalu bersyukur pada apa yang saya miliki saat ini, tapi saya ingin waktu
saya tidak sia-sia. Intinya saya ingin mandiri, tidak sepenuhnya bergantung
secara ekonomi pada suami.
Terimakasih banyak.
Ninik Sagita - Bogor
SARAN: Ibu Ninik, sebelum curhat ke media ini, Anda mungkin sudah berusaha curhat ke tempat lain. Terbukti Anda sampai wanti-wanti tidak ingin diberi saran supaya bersyukur saja.
Tapi, memang salah satu saran kami adalah itu. Syukurlah Anda sudah
melakukannya. Anda memang patut bersyukur bahwa Anda dikaruniai banyak hal
positif. Anda menikah, memiliki anak, memiliki suami yang bertanggung jawab dan
dalam kondisi sulit seperti ini, suami Anda masih tetap memiliki panghasilan
yang baik.
Selain itu, Anda juga patut bersyukur karena Anda masih memiliki semangat
tinggi untuk maju, memiliki semangat untuk punya usaha dan berpenghasilan
sehingga ada bisa mandiri secara finansial.
Namun, kami sangat tidak setuju ketika Anda menyebut hanya ibu rumah tangga. Menjadi seorang ibu rumah tangga itu bukan
pekerjaan ringan, lho. Anda mengelola sebuah komunitas kecil yang terdiri dari
Anda sendiri, suami dan anak.
Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, Anda bertanggungjawab
kelangsungan rumah tangga itu. Anda pasti berpikir dan selalu menguasahakan
bagaimana agar semua berjalan lancar. Setiap hari harus mengatur menu sarapan,
makan siang, makan malam. Mengatur uang belanja, mengatur rumah agar selalu
bersih dan nyaman, mengatur pakaian agar selalu bersi, dan lain sebagainya.
Terlalu banyak kalau dijabarkan di sini. Dan, semua itu tidak ada cutinya!
Jadi ibu rumah tangga itu adalah karier
yang bergengsi, perlu ketrampilan tinggi dan mulia!
Tampaknya Anda pandai mengatur waktu sehingga Anda merasa memiliki waktu
luang setelah semua urusan rumah tangga beres. Keresahan Anda adalah bentuk
semangat Anda, jadi memang harus dicari solusinya.
Kalau Anda mengaku tidak memiliki ketrampilan yang bisa menghasilkan uang,
yang tepat mungkin: belum memiliki ketrampilan. Dan itu bisa Anda dapatkan
dengan belajar.
Kalau Anda membantah: saya kan tidak punya cukup uang untuk ambil les atau
kursus.
Di era sekarang ini Anda bisa belajar apa saja melalui Youtube. Manfaatkan semaksimal
mungkin Youtube untuk menimba ilmu. Cari tahu dulu Anda tertarik di bidang apa?
Kuliner, berkebun, pendidikan dll. Nah, perdalam dan fokus pada satu bidang
yang Anda sukai, isi waktu Anda dengan mencari ilmu satu hal tersebut dari
berbagai sumber.
Misalnya nih, Anda suka masak. Masak apa? Kue? Ku apa? Kue kering, kue basah?
Sampai Anda ketemu titik yang benar-benar fokus. Cari informasi bagaimana cara membuat
perencanaan, cara pembuatan kue itu, cara packingnya sampai pemasarannya. Semua
ada di Youtube. Asal fokus dan tidak tergoda untuk menonton hal-hal tak
penting, seperti gosip artis dll, Anda pasti dapat ilmu banyak.
Kalau tidak ingin menjual sesuatu tapi ingin menghasilkan, Anda bisa bikin
channel Youtube yang kontennya fokus di masak memasak kue yang Anda sukai. Sedikit
demi sedikit bangun dan perbaiki channel Anda. Tanpa harus ada target tertentu,
tapi jalani dan nikmati saja dulu. Ditanggung Anda akan merasa senang karena
setiap hari ada hal baru yang bisa Anda kerjakan.
Seperti membangun rumah, membangun kreativitas yang bisa menghasilkan,
memang perlu waktu. Kuncinya, semangat dan ketekunan serta konsistensi. Karena
tidak ada usaha yang permanen dibangun dalam waktu singkat.
Selamat mencoba, semoga hari-hari Anda lebih menyenangkan & produktif.***
Foto ilustrasi:Pexels/Ekaterina
Bolovtsova
#iburumahtangga
#iburumahtanggakreatif
#iburumahtanggaproduktif
#usaharumahtangga
#bisnisiburumahtangga
« Prev Post
Next Post »