Kenapa disebut masuk angin? Apakah ini semacam
penyakit atau hanya gejala dari penyakit?
Mari kita kenali lebih jauh masalah masuk angin, agar paham bagaimana sebaiknya
mengatasinya.
Gejala flu
Meski sudah menjadi semacam ‘penyakit’ umum di
masyarakat kita, tapi sebetulnya penyakit masuk angin tidak dikenal di dunia
medis. Jadi kalau datang ke dokter dengan mengatakan, “Saya masuk angin, Dok.
Mau berobat.” Maka dokter akan mengatakan, “Mungkin Anda mengalami gejala flu.”
Karena memang gajala yang dialami oleh mereka yang merasa masuk angin adalah
mirip dengan gejala flu.
Biasanya, masuk angin menyerang seseorang ketika
dalam kondisi cuaca yang dingin melebihi biasanya. Atau kala musim pancaroba,
pergantian dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Masuk angin tidak dikenal di dunia medis, lebih dianggap sebagai gejala flu (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio) |
Lalu, apa yang terjadi sebetulnya saat seseorang masuk angin tersebut? Masuk angin adalah kondisi yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh sehingga muncul berbagai gejala yang oleh masyarakat kita disebut dengan masuk angin. Mulai dari demam, menggigil, sakit kelapa, batuk, pilek, nyeri otot, perut kembung, sendawa, sering buang angin dan merasa lemas.
Kondisi tidaki nyaman ini sangat mengganggu
aktivitas. Dan masing-masing orang biasanya memiliki cara tersediri untuk
segera bebas dari masuk angin.
Dan kalau sudah cocok dengan salah satu cara
pengobatan tersebut, dalam hitungan menit dari keluhan masuk angin, biasanya
penderita akan segera merasa segar kembali dan sudah lupa tadi mengeluh tidak
enak badan.
Nah, bagaimana cara mengusir angin agar segera
keluar dari tubuh dan bisa kembali beraktivitas dengan normal?
Berikut beberapa cara mengusir masuk angin
berdasarkan pengalaman beberapa pembaca yang kami kumpulkan melalui survey
mini. Pertanyaannya survey: apa yang biasanya Anda lakukan untuk mengatasi
masuk angin?
Minyak kayu putih
Mayoritas responden mengandalkan minyak kayu putih
sebagai penanggulang masuk angin. Namun yang
unik, cara penggunaan minyak kayu putihnya berbeda-beda, sesuai kebiasaan
masing-masing.
Cara penggunaan yang pertama, digosokkan di punggung lalu dikerok sedikit (tidak kerok yang serius) hanya sekadar agar minyak kayu putih yang dibalur di punggung bisa masuk. Lalu minyak kayu putih juga digosokkan ke balik telinga dan leher.
Minyak kayu putih jadi andalan banyak orang untuk mengusir masuk angin. (Foto: Istimewa) |
Minyak kayu putih juga ada yang dihirup uapnya.
Jadi siapkan baskom berisi air menidih lalu tetesi sekitar 10 tetes minyak kayu
putih. Hirup uapnya dengan menutup kepala dengan handuk lebar sehingga uap bisa
terhirup maksimal. Cara ini akan melegakan hidung yang sedang mampet menjelang
flu atau tenggorokan yang mulai gatal menjelang batuk. Uap minyak kayu putih
membuat tenggorokan dan hidung lega kembali.
Minuman yang menghangatkan
Beberapa responden yang tidak suka dengan aroma
minyak-minyak pengusir masuk angin, lebih memilih membuat minuman yang
menghangatkan badan.
Ada yang suka minum teh manis hangat yang diberi air jeruk lemon ataupun air jeruh nipis. Setelah meminum racikan itu lalu berbaring dengan berselimut, badan menjadi hangat, keluar keringat dan badan pun kembali segar.
Teh hangat dengan perasan air lemon banyak dipilih untuk mengatasi masuk angin (Foto: Pixabay) |
Dan ada ramuan yang juga banyak dipilih oleh pengisi
angket, terutama saat sedang bekerja di luar rumah, berada di luar kota atau sedang bepergian adalah: minum jamu
penolak angin yang dalam bentuk shaset. Karena praktis dan umumnya reaksinya
cespleng.
Apa pun cara mengusir masuk angin yang Anda pilih, asal aman secara medis tidaklah masalah. Namun yang penting adalah: bagaimana mencegah supaya tidak gampang masuk angin? Menjaga stamina dengan makan tepat waktu, makan makanan yang bergizi dan cukup istirahat adalah jawabannya.*** M-B
Foto ilustrasi utama: Pexels/Andrea Piacquadio
« Prev Post
Next Post »