Negara seperti apa yang penduduknya ditetapkan sebagai paling bahagia di dunia? Ternyata, bukan negara yang paling modern dan paling kaya. Namun kepuasan penduduknya sangat tinggi dan kunci dasar kebahagian ada pada mereka.
Menurut data Kebahagiaan Nasional Bruto (Gross National Happiness-GNH), 97% penduduknya hidup bahagia. 100 % anak-anak di negara itu bersekolah dan 60% wilayahnya masih ditutupi hutan. Ya, itulah negara mungil di Asia Selatan yang berbentuk kerajaan: Bhutan.
Terindah di dunia
Wilayah Bhutan mulai dari puncak Himalaya sampai ke lembah daratan. Alamnya sangat indah dan yang lebih mengagumkan, mayoritas wilayah negara itu masih berupa hutan. Dan itu adalah kebijakan negara yang dikenal sebagai Negeri Naga Guntur. Aktivitas masyarakat Bhutan sebagian besar bertani atau gembala. Mereka sangat dekat dengan alam dan senantiasa menjaga kelestarian alamnya.
Bangunan yang menyatu dengan alam |
Salah satu kebijakan pemerintah Bhutan adalah setiap kali penduduk menebang 1 pohon untuk tujuan apa pun, harus menanam 3 pohon. Itu adalah keputusan resmi dari raja langsung.
Keindahan alamnya masih alami. |
Damai, aman dan bahagia
Ada 4 point kunci dasar kebhagiaan nasional, yakni: konservasi budaya, perlindungan lingkungan, kepemimpinan yang baik dan pembangunan berkelanjutan. Semua kunci penting untuk menjadi negara paling bahagia di dunia dimiliki dan diberlakukan secara efektif oleh raja.
Pestisida, pendorong pertumbuha dan pengawet adalah hal-hal yang tidak umum bagi para petani Bhutan. Pemerintah Bhutan melarang ekspor kayu dan tas plastik dilarang digunakan. Berburu juga dilarang dilakukan di Bhutan. Bukan hanya agama-- mayoritas penduduknya beragama Budha—juga hukum negara melarang.
Siaran televisi tidak pernah menayangkan siaran kekerasan. Siaran kekerasan dan pornografi dilarang di Bhutan. Kejahatan seperti perampokan, pembunuhan, perkosaan, narkoba hampir tidak pernah terjadi di kerajaan mungil ini.
Bahkan saking damainya kehidupan di Bhutan, masyarakat tidak merasa perlu memiliki lampu lalu lintas. Jadi di Bhutan satu-satunya negara yang tidak memiliki lampu lalu lintas, bahkan di ibukota negaranya: Thimphu. Mereka merasa lebih sreg diatur oleh polisi lalu lintas langsung.
Raja Bhutan & Permaisuri, hadiah pohon saat Putra Mahkota lahir |
Saat ini Bhutan dipimpin oleh Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck yang berkuasa sejak 2006. Hebatnya, ketika permaisuri Raja Jigme melahirkan, rakyatnya memberi hadiah dengan masing-masing penduduk menanam satu pohon. Bayangkan, cinta mereka pada sang raja ditunjukkan dengan cinta mereka pada lingkungan!
Dalam 20 tahun terakhir rata-rata usia harapan hidup masyarakat Bhutan meningkat dua kali lipat. Alammnya terlindungi secara alami dan kesegaran lingkungannya berada pada tingkat yang ideal.
Tak heran, begitu banyak wisatawan mancanargara yang ingin berlibur ke Bhutan. Mereka ingin menikmati keindahan, menghirup kesegaran alam dan merasakan kebahagiaan penduduknya yang sudah diakui dunia. Mungkin Anda salah satunya yang berencana berlibur ke Bhutan?
Mar - Berbagai sumber
Foto: Pixabay & Istimewa
« Prev Post
Next Post »