HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

 ENGGAN SILATURAHMI KE RUMAH CAMER

By On Maret 29, 2025


CURHAT: Hari Raya Idul Fitri menjelang orang lain senang, saya bingung. Bukan karena karena masalah finansial atau lainnya, tapi keharusan dari calon suami untuk berkunjung ke rumah orangtuanya yang kebetulan satu kota dengan saya. 

Baru beberapa bulan lalu saya dilamar oleh kekasih. Sebetulnya ayah dan bunda calon suami saya baik. Mereka menerima saya dengan tangan terbuka. 

Yang menjadi ganjelan adalah calon kakak ipar. Calon suami saya hanya berdua saudara, dan kakaknya perempuan. Dia wanita karier yang sukses dan belum menikah. 

Kalau kebetulan kami bertemu, misalnya ada acara keluarga calon suami dan saya diundang, dia terang-terangan memperlihatkan sikap kurang suka dengan saya. Dia menyindir-nyindir penampilan saya. Di lain kesempatan dia pura-pura nggak melihat saat saya tegur. Pernah juga dia menyindir saya karena saya datang terlambat saat ada acara syukuran di rumahnya. Ibunya pernah menegur dengan cara menyenggol lengannya, tapi dia seperti tak peduli.

Calon suami cenderung takut dengan kakaknya itu. Calon suami pernah cerita kalau dia segan dengan kakaknya itu, karena kakaknya yang banyak membantu finansial dia saat masih kuliah. 

Lebaran tahun lalu saya masih bisa menghindar tidak hadir di acara silaturahmi keluarga besar calon suami, karena kami belum resmi tunangan. 

Namun Lebaran kali ini saya sulit menghindar, karena sudah resmi dilamar. Jujur saya enggan sekali untuk datang. Malas sekali bertemu dengan calon kakak ipar yang bersikap kurang bersahabat. 

Waktu saya curhat ke calon suami kalau saya ‘takut’ ketemu kakaknya, calon suami menanggapi dengan enteng: emang dia mau gigit kamu kok takut? Santai aja. 

Mohon saran, bagaimana saya harus bersikap saat bertemu dia? Apakah saya datang sebentar saja  ke rumah calon mertua dengan alasan ada acara keluarga lain? 

Dan bagaimana menyiapkan mental saat nanti sudah menikah. Saya khawatir dia akan ‘lebih galak’ dan ‘mendominasi’ keluarga kecil kami? 

Ditunggu sekali sarannya. Terimakasih.

Qilana – Jaksel

SARAN: Sungguh kami simpati dengan masalah yang sedang Anda hadapi. Terbayang bagaimana bingungnya Anda. Tidak silaturahmi rasanya tidak mungkin, karena sudah resmi sebagai calon menantu. Tapi kalau silaturahmi takut gak kuat kalau dinyinyirin calon kakak ipar.

Langkah Anda sudah benar dengan menceritakan kegundahan Anda kepada calon suami. Kalau dia menanggapi dengan santai begitu, belum tentu dia tidak peduli masalah Anda. Tapi mungkin karena dia sendiri tidak tahu harus memberi saran apa.

Jadi sebaiknya Anda membuka kembali pembicaraan lagi masalah ini. Sampaikan bahwa Anda cemas sekali kalau harus berhadapan dengan kakaknya. Coba bilang ke tunangan Anda: bagaimana kalau dia bersikap cuek aja sama kakaknya itu? Dan bagaimana kalau Anda akan berusaha menyingkir aja kalau kakaknya itu mulai menyindir-nyindir? 

Dengan kata lain, Anda membawa ‘rencana strategi’ dalam diskusi itu. Mudah-mudahan dengan rencana sikap yang akan Anda perlihatkan saat nanti bertemu calon kakak ipar, calon suami Anda bisa memberikan saran yang lebih afdol apa yang sebaiknya Anda lakukan, karena dia pasti lebih kenal sifat kakaknya.

Intinya menghadapi seseorang yang kurang suka dengan kita, sebaiknya tidak memperlihatkan rasa takut padanya. Sikap hormat itu harus, tapi sesuai porsinya saja. Misalnya kalau tradisi di keluarga calon suami ‘wajib’ salim atau cium tangan kepada yang lebih tua atau dihormati, lakukan itu. 

Selebihnya, Anda tidak harus duduk atau berdiri dekatnya. Bila calon suami duduk di dekat dia Anda bisa duduk di tempat yang agak jauh. Mungkin Anda bisa mengajak ngobrol anggota keluarga calon suami yang sikapnya netral. 

Usahakan jangan menjawab bila disindir oleh kakak calon suami itu. Jawab dengan senyum saja. Setelah itu pelan-pelan melipir menjauh dari dia.

Anda harus bersikap percaya diri. Bahwa adiknya memilih Anda sebagai calon istri, pasti karena Anda memiliki kelebihan. Dan kalaupun calon suami Anda pernah mendapat bantuan finansial saat kuliah, itu adalah urusan calon suami Anda dengan kakaknya.

Setelah menikah, pastikan tinggal terpisah dari mertua dan kakak ipar. Dan itu harus dibicarakan dengan calon suami Anda sejak sekarang. Ini permasalahan yang harus dibahas secara serius. 

Kalau calon suami seperti menghindar membicarakan hal ini, Anda harus tegas mengatakan: kita harus bicarakan hal ini sekarang atau keluarga kita akan terancam bubar hanya karena intervensi orang luar!

Mudah-mudahan dengan sikap yang jelas dan perencanaan matang saat sudah resmi menikah nanti, kehidupan rumah tangga Anda akan berjalan baik. Usahakan singkirkan dulu duri-duri yang akan mencederai keutuhan rumah tangga Anda, sebelum pernikahan berlangsung. 

Semoga Anda lebih siap dan lebih pede bersilaturahmi ke rumah camer setelah membaca saran kami ini. Selamat Idul Fitri. Selamat bersilaturahmi.***


Ilustrasi: Pinterest

#silaturahmicalonmertua

#masalahcalonkakakipar

#calonmertua

#calonkakakipar

#silaturahmi

#idulfitri

#hariraya


BIKIN TAKJIL SEKEJAP: CAPPUCCINO CAKE

By On Maret 04, 2025



Takjil paling diburu saat Ramadan. Berbuka dengan makanan yang manis dan legit selalu terbayang saat menanti waktu berbuka.

Sesekali nggak ikutan war takjil yuuk. Bikin sendiri takjilnya. Repot? Nggak tuh. Selain nggak menyita waktu, bikinnya super mudah (tanpa mixer dan oven) dan bahannya juga simple. 
Rasanya? Woww super lezat!

Ini dia resepnya.


CAPPUCCINO CAKE

Bahan:

Cappuccino sachet 2 bungkus

Gula putih 4 sdm

Telur 1 butir

Tepung terigu 6 sdm

Baking powder 1 sdt

Baking soda 1 sdt

Vanila bubuk 1 sdt 

Minyak sayur 4 sdm

Air 5 sdm

Margarine secukupnya untuk mengoles loyang kue

Cara Membuat:

Kocok gula pasir dan telur  menggunakan kocokan telur hingga gula larut. Masukkan cappuccino aduk lagi hingga tercampur benar. Tambahkan air. 

Lalu masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk, tambahkan baking  powder dan baking soda juga vanilla. Aduk lagi hingga benar-benar tercampur.

Terakhir masukkan minyak sayur, aduk lagi hingga benar-benar tercampur.

Siapkan loyang kue ukuran sedang, olesi dengan margarine secara merata. Tuangkan adonan. Tepuk-tepuk loyang berisi adonan ke meja beberapa kali agar posisi adonan mantap dan menghilangkan gelembung-gelembungnya. 

Kukus dengan api kecil sekitar 25 menit. Untuk memastikan cake sudah matang, tusuk dengan tusuk gigi, bila tidak ada adonan yang menempel berarti cake sudah matang. Siap dipotong-potong dan dinikmati saat berbuka.***

Foto: MWDC

#takjilbikinsendiri

#cappuccinocake

#takjilmanislegit

#bukapuasa

#takjil 

 NGABUBURIT NIKMATI TRANSJAKARTA ‘JALUR LANGIT’

By On Februari 28, 2025

Ramadan tiba. Gimana kalau  sesekali ngabuburit nyobain TJ ‘jalur langit’? Kebetulan jalur yang nyaman karena bebas hambatan ini, melewati 2 pasar yang beken sebagai ‘surga’ tekstil dan busana grosir. 

Jadi kalau mau siap-siap keperluan Lebaran, boleh juga nih cuci mata di sini. Yukk!

Tak Semua Tau

Kesibukan di halte CSW
Masyarakat Jakarta pengguna transportasi umum bisa dipastikan akrab dengan bus Trans Jakarta atau TJ, sebagian orang menyebutnya sebagai busway.

TJ di Jakarta sangat membantu masyarakat pekerja, mahasiswa, pelajar atau siapa pun yang banyak beraktivitas di luar rumah. Karena ongkosnya yang terjangkau, jalurnya menyebar di seluruh wilayah Jakarta serta memiliki jalur khusus, sehingga mengurangi kemungkinan terdampak kemacetan.

Namun, tidak semua masyarakat Jakarta tau  ada TJ yang memiliki jalur super khusus. Bayangkan,  sepanjang 9,4 km bus berada di jalan layang. Bebas lampu merah. Pendeknya,  bebas semua hambatan. Hingga ada yang menyebut sebagai ‘jalur langit’. Karena jalan berada di atas atau ketinggian. Bahkan untuk mencapai halte tertentu harus naik escalator beberapa lantai ataupun lift.

13 yang Menguntungkan

Menikmati  Jakarta dari ketinggian
Jalur TJ ini berada di koridor 13. Meski angkanya sering dianggap kurang menguntungkan, namun koridor 13 ini terbilang jalur yang paling  menguntungkan bahkan memanjakan pelanggannya.

Bila jalur TJ lain bersisihan dengan jalur kendaraan umum, istimewanya jalur 13 ini berada di atas jalur umum. Jadi tak hanya memiliki jalur khusus yang tidak bisa dilewati kendaraan umum, tapi lebih spesial lagi ‘melayang’ dan ‘melenggang’ cantik di atas kemacetan Jakarta.

Jalur yang dilewati TJ koridor 13 ini bisa dikenal sebagai ‘jalur neraka’ karena macetnya tiada akhir. Dari pagi hingga malam kendaraan mengular dan merayap. Karena banyak penyempitan dan lampu merah yang ‘menghiasi’ jalan ini. Mulai dari depan Pasar Cipulir hingga Pasar Ciledug, para pengguna jalan menyebutnya sebagai ‘jalur neraka’ karena macetnya tiada akhir. 

'Jalur langit' bebas hambatan
Dengan adanya busway Jalur Langit, penderitaan pengguna kendaraan umum sepanjang Ciledug Raya, dari arah Ciledug hingga Jl. Tendean, berkurang drastis. Saat bus masuk jalan layang di halte Petukangan Utara (dulu namanya halte Adam Malik) bus akan melenggang nyaman tanpa hambatan sama sekali hingga jl. Tendean atau halte Tegal Mampang. Dan hal itu sangat menguntungkan dalam hal waktu tempuh dan kenyamanan.

Jarak tempuh 9.4 km di saat jam berangkat dan pulang kerja, bila di jalur umum bisa memakan waktu sekitar 2 jam, melalui jalur super khusus ini, bisa ditempuh kurang dari 30 menit. Betapa dimanjakannya para pelanggan koridor 13 ini1!

Melewati ‘Surganya Tekstil’ & Grosir

Suasana di dalam busway saat lengang. Bersih, adem & nyaman

Busway koridor 13 pertama kali beroperasi tahun 2017.  Jalur yang dilalui dari arah Ciledug adalah:  Ciledug, Puri Beta 2, Puri Beta 1, Petukangan Utara (dulu namanya halte Adam Malik), JOOR, Swadarma, Cipulir, Seskoal, Kebayoran Lama, Velbak, Mayestik, CSW1, Pasar Santa (dulu namanya halte Tirtayasa), Rawa Barat, Tegal Mampang (dulu namanya halte Tendean).  

Hanya saat ini halte Ciledug yang berhadapan langsung dengan CBD Ciledug, sedang tidak beroperasi. Jadi dari arah Ciledug halte terdekat adalah Puri Beta 1 dan Puri Beta 2.

Orang-orang Jaksel tentu cukup akrab dengan dua nama pasar yang dilewati busway jalur atau koridor 13 ini, yakni Pasar Mayestik dan Pasar Cipulir. Dua pasar yang di atasnya ada halte busway ini terbilang pasar favorit para wanita. 

Pasar Mayestik adalah pusat tekstil terkenal di Jakarta. Berderet toko-toko tekstil dari yang sederhana hingga yang mewah menjadi tujuan para wanita yang akan menyiapkan busana pesta, gaun pengantin hingga seragam pengiring pengantin. 

Nggak hanya ‘surganya tekstil’, di Pasar Mayestik ini juga pusat pernak-pernik keperluan jahit menjahit. Jadi Mayestik  bisa dikata sebagai one stop shopping nya para penjahit busana ataupun para desainer busana. 

Selesai belanja keperluan busana, wiskul adalah aktivitas yang sulit diabaikan di Mayastik. Untuk berbuka puasa, berbagai camilan hingga buah-buahan kwalitas utama tersedia di pasar ini.

Tak jauh dari Mayestik, ada Pasar Cipulir yang dikenal sebagai pusatnya grosir busana anak-anak hingga dewasa. Banyak pedagang busana dari daerah yang menjadikan Pasar Cipulir sebagai tujuan berbelanja. Berbenjanya tentu tidak hanya satu dua potong baju, tapi sampai berkodi-kodi.

Karena halte Cipulir terbilang tinggi, untuk memudahkan pengguna busway di halte Cipulir disedikan tangga berjalan atau eskalator. Sepanjang jalur 13 ini ada 3 halte yang menyediakan eskalator, yakni halte Cipulir, Velbak dan CSW. Khusus Velbak dan CSW juga tersedia lift. Sehingga memudahkan untuk para disabilitas, wanita hamil maupun lansia.

Naik dari Mana?

Halte CSW menuju Ciledug

Anda ingin coba tapi belum tahu naik dari mana? Dari arah manapun Anda di Jakarta, cari busway yang melewati halte CSW. Posisi halte CSW ada di depan gedung Kejaksaan Agung atau sebrang Gedung ASEAN area dekat Blok M, Jaksel. 

Di halte CSW yang luas dan terdiri dari 5 lantai ini, Anda bisa cuci mata sebentar, menikmati suasana kesibukan sebuah halte keren, halte integritas (yang terhubung dengan stasiun MRT), juga tempat transit untuk ke beberapa tujuan jalur busway ke seluruh Jakarta. 

Sebuah halte bus modern yang lebih mirip mall mungil, karena bisa santai dulu sebelum melanjutkan perjalanan,  ngopi di kafe, belanja di mini market dan menikmati camilan yang menggiurkan. 

Untuk menuju bus yang ke arah Ciledug, Anda harus naik lift atau escalator ke lantai 5. Di lantai ini, cari atau tanya petugas jalur menuju Ciledug. 

Bila Anda ingin mampir di Pasar Mayestik atau Pasar Cipulir, naik busway yang reguler yang berhenti di setiap halte. Karena di jalur ini selain busway reguler ada juga busway ekspres dari arah Kuningan ke Ciledug yang hanya berhenti di halte besar seperti: Velbak dan Petukangan Utara.

Kalau sekadar ingin menikmati sensasi naik busway di ‘jalur langit’, Anda bisa naik busway ekspres dari CSW ke Ciledug. Turun di halte Petungan Utara. Karena di halte Petungan Utara ‘jalur langit’ ini berakhir, selanjutnya sudah masuk ke jalan raya Ciledug yang lebih sering macet ketimbang lancar. 

Selanjutnya Anda bisa kembali ke CSW  atau bila ingin mencoba ‘jalur langit’ secara keseluruhan, dari halte Petungan Utara Anda bisa naik busway reguler menuju halte Tegal Mampang. 

Jangan heran bila baru pertama kali naik busway jalur super khusus ini, saat bus melaju di atas, akan terasa sedikit gamang. Namun kegamangan segera teratasi, saat mata dimanjakan dengan pemandangan keren Jakarta dari atas. 

Ngabuburit sendiran, dengan teman ataupun mengajak Ananda tercinta menikmati Jakarta dari ‘udara’ , seru juga rasanya. Selamat mencoba. ***LH 

Foto: Istimewa & MWDC

#serunyabuswayjalurlangit

#buswayjalurlangit

#buswaykoridor13

#serunyanaikbusway

#koridor13

#busway

ORANGTUA SUKA BERTENGKAR

By On Januari 28, 2025


CURHAT: Mungkin masalah saya ini terdengar seperti nggak penting banget. Karena dalam perkawinan mana sih yang suami istri tidak pernah bertengkar? Sehingga awalnya saya merasa nggak pede untuk meminta pendapat di majalah ini.

Tapi setelah saya pikir-pikir, kenapa nggak mencari pendapat ahli yang mungkin bisa memberi pandangan yang baik untuk saya saat ini, dan masa depan saya nantinya.

Saya (21) seorang mahasiswi tingkat akhir sebuah perguruan tinggi swasta. Selain sebagai mahasiswi saya juga bekerja paruh waktu sebagai agent property. 

Saat ini saya masih tinggal dengan kedua orangtua saya. Saya anak pertama dari dua saudara. Adik saya juga wanita dan masih SMU. Ayah kami pensiunan perusahaan swasta sedang Ibu pernah bekerja sebagai sekretaris tapi sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga penuh.

Meski pernikahan orangtua kami sudah seperempat abad, tapi keduanya sering bertengkar. Kadang hanya karena hal-hal kecil membuat mereka saling teriak dan membuat kami anak-anaknya tidak nyaman. 

Saya pribadi melihat Ayah maupun Ibu tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing merasa benar. Kalau sudah bertengkar biasanya Ibu menangis di kamar. Saya dan adik merasa kasihan sekali melihatnya. Menurut kami Ibu adalah istri yang kurang  dihormati dan dihargai suami. Ayah saya sering melecehkan Ibu dengan kata-kata yang menyakitkan. Intinya Ayah terlalu egois, maunya dimengerti tapi tidak mau mengerti Ibu.

Tidak jarang saya juga adik menyarankan Ibu untuk berpisah saja dari Ayah, karena kami juga tidak tahan kalau melihat Ibu merasa tertekan dan tidak bahagia sepanjang pernikahannya. Tapi Ibu tetap bertahan, ia tidak mau bercerai dengan alasan di keluarga besarnya tidak ada yang bercerai, dan tidak mau merepotkan kami anak-anaknya nanti kalau menikah. Misalnya, siapa nanti yang harus mendampingi di pelaminan kalau orangtua kami berpisah dan masing-masing sudah menikah lagi.

Saya tidak pernah berani menegur Ayah yang sering kasar kepada Ibu, karena Ayah  termperamental, baru sedikit saja anaknya bicara (protes) dia sudah marah besar dan membuat kami anak-anaknya takut. Jadi kalau Ayah dan Ibu bertengkar, saya dan adik hanya bersembunyi sambil ketakutan di kamar dan berdoa-doa agar emosi mereka segera mereda dan tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

Melihat pernikahan orangtua kami yang kurang harmonis, membuat saya agak takut menghadapi perkawinan. Saya khawatir kisah hidup Ibu saya akan terjadi pada saya. Saya tidak ingin masuk dalam pernikahan yang tidak bahagia, yang membuat saya menderita lahir dan batin. 

Saya sampai saat ini masih belum tertarik untuk menjalin hubungan asmara, meski ada beberapa teman pria berusaha mendekati saya. Saya merasa belum siap. Bagi saya pertengkaran kedua orangtua saya membuat saya trauma: tidak dihargai oleh suami adalah sebuah penderitaan yang tidak terkira. 

Mohon saran, bagaimana cara saya bersikap ketika kedua orangtua saya berengkar, apakah kami anak-anaknya berhak untuk mendamaikan? 

Dan bagimana menghilangkan trauma dalam diri saya tentang pernikahan? Karena saya juga tidak ingin hidup sendiri terus sampai tua. 

Mohon bantuannya. Terimakasih banyak.

Devi – Semarang

SARAN: Sikap Anda sudah benar untuk berusaha mencari bantuan atas masalah yang Anda hadapi. 

Kondisi pernikahan kedua orangtua Anda mungkin tidak seburuk yang Anda bayangkan. Karena benar seperti yang Anda katakana, suami istri mana sih yang tidak pernah bertengkar. Terbukti juga pernikahan kedua orangtua Anda bisa bertahan hingga 25 tahun.

Namun mungkin yang perlu dipahami, masing-masing rumah tangga ada saja ujiannya. Dan masing-masing pasangan berbeda gaya berkomunikasinya. 

Bisa jadi gaya komunikasi orangtua Anda adalah dengan cara penuh emosi, nada tinggi dan kadang saling meremehkan. Walaupun itu sangat tidak baik bagi kesehatan sebuah hubungan, tapi tidak sedikit keluarga yang demikian. 

Sangat bisa dimengerti sebagai anak Anda merasa tidak berdaya, mengingat ayah Anda tipikal pria emosional. Namun sebagaimana pemarahnya seorang ayah ada momen yang mungkin dia tidak akan marah kepada anaknya. Misalnya, saat dia sedang ulangtahun, saat dia sedang sakit, saat dia sedang mendapat berita gembira atau kesuksesan. 

Nah di momen itu mungkin sebagai anak sulung, Anda bisa bicara sedikit dengan ayah Anda. Misalnya,  betapa bangganya Anda kepada beliau. Sebagai ayah beliau penuh tanggung jawab. Cuma yang kadang bikin Anda takut adalah saat Ayah marah, terutama marah ke Ibu. Tidak perlu Anda membela Ibu dalam percakapan itu, karena bisa jadi dia akan merasa Anda berpihak kepada Ibu. 

Tapi dengan bicara seperti itu diharapkan dia akan mengurangi sifat emosionalnya. Jadi berkurang frekwensi marahnya dan bertengkar dengan Ibu Anda. 

Soal trauma bisa jadi hal itu menghinggapi Anda mengingat bertahun-tahun kondisi ini Anda alami. Namun Anda jangan melihat pernikahan orangtua Anda sebagai satu-satunya gambaran pernikahan yang ada di dunia ini. Cobalah lihat di sekitar Anda. Pastilah ada pernihahan yang harmonis, pasangan yang saling mencintai dan menghargai.

Bila Anda melihat sifat Ayah Anda yang emosional dan mau menang sendiri, jadikan itu sebagai acuan dalam Anda memilih pasangan. Usahakan untuk mengenai calon pasangan hidup Anda dengan baik. Cari tahu bagaimana cara dia bergaul dalam keluarga, di lingkungan kampus hingga di tempat kerjanya. Dengan demikian Anda memiliki referensi yang cukup untuk tahu bagaimana sikap dia sehari-hari dan bagaimana dia kalau sedang ada masalah dan dalam tekanan.

Selain itu, coba bicara baik-baik dengan Ayah juga dengan Ibu tentang rasa tidak nyaman saat mereka sedang bertengkar, bersikaplah sebagai anak yang memperlihatkan kasih sayang kepada kedua orangtua Anda. 

Mereka berdua sudah beranjak tua, tentu kadang banyak sikap atau prilaku mereka yang kadang menjengkelkan. Bahkan kadang sudah seperti anak kecil, mau menang sendiri. Cobalah pahami. Beri mereka perhatian dan sesekali ajak mereka berdua atau salah satu (bergantian) untuk ngobrol di luar rumah dengan santai. Ngobrol tentang masa depan Anda dan harapan-harapan Anda saat sudah berumah tangga nanti. 

Semoga dengan menyayangi mereka berdua, suasana keluarga Anda lebih adem dan nyaman. Tentu jangan lupa untuk mendoakan mereka agar diberi ketenangan dan kedamaian hati, juga doa untuk diri sendiri agar diberi pasangan yang membuat Anda nyaman dan bahagia. Tetap semangat!***

Foto ilustrasi: Timur Weber/Pexels

Baca juga: Orangtua Bercerai Anaknya Kemungkinan Besar Juga Bercerai?

#orangtuasukabertengkar

#masalahorangtua

#kehidupanberkeluarga

#traumakeluarga

#rumahtangga

#pertengkaran

#orangtua 

CHOCO CHIP COOKIES TANPA MIXER & OVEN

By On Januari 21, 2025

Akhir pekan belum punya rencana kemana-mana? Bagaimana kalau kali ini menghabiskan waktu bersama Ananda tercinta? Mungkin bisa mengisi waktu luang dengan memasak bersama. 

Pastinya masak yang gampang dan tidak merepotkan. Dan Ananda bisa membantu prosesnya dari awal hingga selesai. 

Tidak perlu mixer juga oven. Cukup panggang menggunakan wajan telfon datar yang ada tutupnya.

Camilan yang pasti akan jadi kegemaran seluruh anggota keluaga: Choco Chip Cookies.  

Bahannya mudah didapat dan membuatnya pun tak perlu waktu lama. Tapi rasanya ditanggung super enakkk. 

Yuk cobain resepnya…


CHOCO CHIP COOKIES

Bahan: 

Minuman cokelat bubuk sachet 1 bungkus (bisa Chocalatos, Chocodrink, Beng Beng atau merek lain).

Selai cokelat 1 sdm (bisa diskip bila tidak ada)

Tepung terigu 9 sdm, ayak dengan ayakan halus, sisihkan. 

Margarine 4 sdm

Gula putih 3 sdm

Choco Chip secukupnya untuk topping

Cara membuat: 

Campurkan margarine dan gula. Aduk dengan spatula hingga tercampur rata. 

Sedikit demi sedikit masukkan tepung terigu, sambil terus diaduk menggunakan tangan, hingga tercampur benar. Tambahkan cokelat bubuk. Aduk lagi sampai adonan berwarna cokelat rata dan bisa dibentuk.

Lalu bentuk bulat-bulat sebesar kelereng, pipihkan dengan menggunakan sendok garpu, usahakan cookies jangan terlalu tebal. Hias atasnya dengan choco chip sesuai selera.

Siapkan wajan telfon. Susun adonan di teflon. Tutup teflon dan panggang dengan api sekecil mungkin sekitar 20 menit. Kalau sudah mulai harum aromanya dan cookies mulai agak mengeras, angkat dan dinginkan. 

Siap dihidangkan sebagai camilan untuk seluruh keluarga tercinta.***


Foto: MWDC

#masakdengananak

#resepcocochipcookies

#masakcookiestanpaoven

#cookieschip

#cookies

#chip

 KEMERIAHAN MALEWAKAN GALA DI RUMAH GADANG BATU PALANO

By On Januari 18, 2025

Rumah Gadang (rumah besar) klasik bergaya Spanyol yang berdiri indah di kaki Gunung Marapi, di nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat itu, biasanya sepi dan tenang. Hanya sesekali satu dua orang tampak berkesibukan di kebun aneka sayur yang cukup luas dan subur menghijau di samping rumah.  

Namun sejak minggu pertama Januari 2025, Rumah Gadang yang dikenal sebagai Rumah Demang itu, mulai tampak kesibukan yang tak putus-putus sejak subuh hingga malam hari. Dan puncaknya pada tanggal 13 – 16 Januari 2025. 

Ternyata di rumah gadang yang masih berdiri kokoh meski sudah berusia lebih dari 1 abad itu,  sedang berlangsung pesta adat Minangkabau atau Alek Gadang (pesta besar).  

Rumah Gadang Demang Batu Palano tetap kokoh dan indah meski sudah lebih satu abad

Kisah  lengkap tentang Rumah Gadang Demang Batupalano baca: RUMAH INDAH HADIAH UNTUK KAKAK PEREMPUAN

Berikut laporan singkat alek gadang yang berlangsung sangat meriah dan sarat dengan acara adat Minangkabau yang penuh makna. 

Malewakan Gala Rangkayo Maharajo 

Prof. Maizar Rahman dan istri (kiri) saat penobatan Datuak tahun 2000 dan Ir. Iman Satria dan istri penobatan Datuk tahun 2025

Alek gadang yang berlangsung di Rumah Gadang Demang Batu Palano, adalah acara adat Malewakan Gala Datuk Rangkayo Maharajo.   

Malewakan Gala adalah tradisi adat Minangkabau yang dilakukan untuk memberi gelar adat kepada seseorang. Malewakan dalam bahasa Minang berarti pengumuman dan gelar adat disebut Gala. 

Acara Malewakan Gala (pengukuhan atau pengumuman gelar) diselenggarakan  dalam rangka mengangkat pemimpin baru seperti Datuk.  

Ucapan Selamat dari Menteri Kebudayaan RI Bapak Dr. Fadli Zon, M.Sc
Rumah Gadang Demang sendiri menyelenggarakan alek gadang kali ini dalam rangka  pergantian Datuk Rangkayo Maharajo. Yang selama ini sudah diemban selama 25 tahun oleh Bapak H. Prof. DR. Ir. Maizar Rahman seorang ahli perminyakan Indonesia, diteruskan oleh kemenakan beliau yakni Ir. Iman Satria, ST., MT., IPM., ASEAN Eng yang saat ini berprofesi sebagai Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta, Padang.    

Selama 25 tahun memangku gelar adat sebagai Datuk persukuan Sikumbang, yakni merupakan gelar adat tertinggi dalam kaumnya, Prof. Maizar Rahman telah menjalankan dengan penuh amanah.  

Seperti dalam kata sambutan dari Gubernur Sumatra Barat  Bapak Mahyeldi DT. Marajo pada acara puncak Malewakan Gala Datuak Rangkayo Maharajo, 16 Januari 2025, ketika seseorang sudah diangkat menjadi Pangulu atau Datuk ditempatkan pada posisi yang terhormat dan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap anak kemenakan dan kaumnya. 

Berderet bunga papan ucapan selamat, juga datang dari Gubernur Sumatra Barat

Prof. Maizar Rahman sudah membuktikan sebagai Datuk yang bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi anak kemenakannya. Beliau tak hanya memiliki pendidikan  dan jabatan tinggi, namun juga memiliki kepedulian dan perhatian yang besar kepada anak kemenakan, kerabat dan masyarakat sekitarnya.   

Di antara kesibukan beliau saat menjabat sebagai Ketua Dewan Gubernur OPEC, Direktur Lemigas serta Komisaris Pertamina, Prof. Maizar tetap menjadi pengayom yang penuh bijaksana.  

Prof. Maizar (kiri) saat menerima kunjungan Pak SBY di Lemigas. Tetap cepat tanggap meski super sibuk.

Dengan senyum lembut yang selalu menghiasi wajahnya yang tampan, Prof. Maizar adalah ketua adat atau Datuk yang selalu memberikan pandangan serta solusi yang tepat pada masalah yang disampaikan oleh anak kemenakan, kerabat dan kaumnya.  

Beliau selalu cepat tanggap bila ada anak kemenakan serta kerabat yang menghubunginya. Sama sekali tidak menampakkan bahwa beliau adalah seorang pejabat tinggi yang sangat sibuk, mengingat jabatannya yang hebat di dunia perminyakan Indonesia.  

Selama menjadi seorang Datuk,  Prof. Maizar terbilang tidak pernah absen hadir di acara keluarga dan kerabatnya. Dalam acara suka seperti lamaran, pernikahan hingga selamatan, beliau senantiasa usahakan hadir bersama istri tercinta. Tidak hanya undangan yang datang dari kemenakan dan kerabat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, bahkan undangan di luar kota pun beliau hadiri. 

Prof. Maizar dan istri di tengah para keponakan dan kerabat yang hadir di acara Malewakan Gala.

Begitu juga saat ada yang sakit serta keluarga yang berduka, Prof. Maizar yang almamater UGM dan Institut Francais du Petrole, Paris ini, selalu hadir.   

Tidak heran bila beliau sangat dihormati dan dicintai oleh anak kemenakan, kerabat dan para cucu. Saat Hari Raya Idul Fitri, kediaman beliau selalu ramai dengan para kerabat dari pihak keluaga besar Ina Fatimah maupun dari keluarga istri tercinta.  Biasanya selalu ada tradisi foto bersama di halaman rumah beliau yang luas dan asri.   

Setelah mengemban tugas sebagai Datuk selama 25 tahun, yakni sejak tahun 2000,  dan di usianya yang menginjak 77 tahun, Prof. Maizar merasa sudah saatnya untuk menyerahkan tongkat estafet kepada generasi yang lebih muda.  

Garis Keturunan Perempuan 

Dina Febriyanti (tengah) atau Ny. Iman Satria kini bergelar Bundo Kanduang

Sesuai dengan adat Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan matrilineal atau sistem mengatur garis keturunan berdasarkan perempuan, maka calon Datuk Rangkayo Maharajo wajib hukumnya berasal dari garis Ibu. 

Jadi, Ir. Iman Satria adalah kemenakan Prof. Maizar Rahman yaitu anak dari kakak perempuannya, Ibu. Hj. Syafrida Rahman dan Bapak. Drs. H. Sardi Daud (alm).  Dan Ir. Iman Satria adalah merupakan generasi kelima dalam malewakan gelar adat Datuak Rangkayo Maharajo. 

Prof. Dr. Maizar Rahman yang memegang Amanah  Datuak sejak tahun 2000 hingga Januari 2025. Sebelumnya  adalah Abdul Muin, yang ketika itu menjabat sebagai Bupati Kampar dan menggantikan Demang Loetan Datoek Rangkayo Maharajo yang pernah menjabat sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) mewakili utusan Minangkabau. Dan yang pertama mengemban amanah Datuak dalam keluarga besar Ina Fatimah adalah Syech Makkah Dt. Rangkayo Maharajo. 

Proses Pemilihan Calon Datuk

Suasana alek gadang di dalam Rumah Gadang

Lalu bagaimana proses pemilihan Datuk? Adakah tahapan khusus yang harus dijalani hingga seseorang dianggap tepat sebagai calon Datuk?  

Prof. Maizar Rahman memberikan penjelasan sebagai berikut. 

Proses pemilihan calon Datuk disebut "menurut alur dan patut". Artinya dicalonkan dari seluruh keponakan laki-laki dari keluarga besar dan tentu  harus dari garis Ibu. Keponakan dari Ibu yang paling senior didahulukan, kalau tidak bersedia diteruskan ke putra Ibu yang lebih yunior  dan seterusnya. Kepatutan dan kepantasan juga jadi pertimbangan (semacam fit and proper test). 

Persiapan acara di halaman Rumah Gadang
Proses pengukuhan Datuk baru dilakukan dalam beberapa tahap dalam waktu 10 hari.  

1.Rapat Datuk Sikumbang di Batu Palano.  

2.Rapat Datuk 4 suku Batu Palano memilih pitunggue, atau penanggung jawab alek, anggotanya terdiri dari 4 orang, mewakili 1 orang satu suku. Mereka bertanggung jawab penuh acara adat dari awal sampai akhir 

3.Menjemput calon Datuk secara simbolik ke rumah isteri beliau oleh utusan para Datuk.  

4.  Rapat Datuk 4 suku Batu Palano dengan Datuk 4 nagari suku Sikumbang (Sariak,  Singapua,  Batagak, Batu Palano) untuk menetapkan keputusan diangkatnya Datuk baru. 

Para Datuk yang hadir 
5.Menjemput dan mengarak  datuk dari rumah bako (keluarga Bapak dari datuk baru, yang karena alasan jarak dalam hal ini diwakili satu keluarga yang ditunjuk)  ke rumah gadang yang adalah rumah keluarga besar datuk diikuti Baralek Gadang dan selamatan oleh sanak famili, para tamu serta warga nagari Batu Palano.  

Pada malam harinya pengukuhan, pengumuman (malewakan) Datuk baru oleh Datuk  4 suku 4 nagari.  

6.Baralek banak oleh para Datuk 4 suku Batu Palano untuk mensyukuri selesainya  alek pengukuhan Datuk baru. 

7.Mengantar kembali secara simbolik Datuk baru yang sudah dikukuhkan ke rumah isteri beliau oleh utusan para Datuk. 

Upacara Adat Lengkap

Acara Makan Bajamba

Mengingat Malewakan Gala adalah acara adat Minangkabau yang cukup besar dan melibatkan banyak pihak, tidak heran bila persiapan dan penyelenggaraan acaranya tidak cukup hanya dalam waktu satu dua hari. 

Persiapan dalam keluarga besar sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Sementara persiapan acara puncak di rumah gadang Batu Palano, seperti dijelaskan oleh Prof. Maizar, diselenggarakan sejak awal Januari 2025.  

Meski disebut acara persiapan, namun karena sudah menjadi acara adat, maka harus diselenggarakan dengan tata cara yang sesuai ketentuan adat Minangkabau. Antara lain acara Bakayu, yaitu tradisi gotong royong mencari dan memotong kayu untuk membantu keluarga yang akan mengadakan acara adat.  

Kayu-kayu yang dikumpulkan ditata rapi di halaman rumah keluarga yang akan mengadakan acara adat, nantinya kayu-kayu itu digunakan untuk memasak hidangan-hidangan selama acara berlangsung. Antara lain untuk memasak rendang yang dagingnya berasal dari seekor kerbau yang sangat terpilih, secara kualitas dan beratnya harus istimewa.  

Keluarga besar Ina Fatimah tak lupa foto bersama di tangga Rumah Gadang
Di tengah keriuhan persiapan menjelang acara puncak, ada kegiatan baralek gadang pada siang hari dan malam hari yang disebut Makan Bajamba. Yaitu rapat para Datuk untuk pengukuhan Datuk baru didahului dengan makan malam bersama. Tidak hanya para Bapak, juga para Ibu pun mengikuti acara Makan Bajamba, yaitu tradisi makan bersama-sama dalam satu wadah besar.  

Suasana kekerabatan dan gotong royong tersirat dalam acara makan bersama ini, terutama di kalangan Ibu-ibu yang tak ketinggalan dengan canda dan tawa yang meriah.  

Acara Puncak Super Meriah

Pertunjukan tari-tarian Minang di halaman Rumah Gadang

Setelah persiapan acara yang berlangsung berhari-hari tibalah pada puncak acara pada Kamis, 16 Januari 2025.  

Rumah Gadang sudah bersolek cantik. Tenda mewah sudah terpasang indah di halaman rumah, siap menerima para udangan yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat daerah hingga masyarakat nagari. Tamu tidak hanya dari daerah sekitar juga dari Jakarta dan sebagainya. 

Debus memeriahkan acara puncak

Calon Datuk dan istri tercinta yang kemudian akan dipanggil sebagai Bunda Kanduang, dijemput dari rumah keluarga Ayahanda calon Datuk, dan diarak menuju Rumah Gadang. Mengenakan busana adat lengkap, layaknya busana pengantin Minang yang didominasi warna  emas serta kaya dengan detail ornamen lengkap dengan suntiang. 

Di halaman Rumah Gadang siang itu disuguhkan acara adat berupa tari-tarian Minang serta Pencak Silat juga pertunjukan-pertunjukan unik yang menambah kemeriahan suasana.  

Liputan dari media cetak dan online
Deretan bunga papan ucapan selamat memenuhi pagar rumah gadang, membuat suasana pesta pun makin meriah.   

Di antara semilir angin pegungan yang sejuk, seluruh keluarga, kerabat sanak saudara hingga masyarakat nagari Nagari Batu Palano menikmati acara demi acara dengan antusias. Hidangan yang sedap berlimpah makin menyempurnakan acara Malewakan Gala.  

Terimakasih untuk Datuk terdahulu Prof. Maizar Rahman yang kini menjabat penasehat dari Datuk. Dan selamat menjalankan amanah untuk Ir. Iman Satria Datuk Rangkayo Maharajo, semoga sukses.*** Marlini Hasan 

Foto-foto: Dok. Keluarga Ina Fatimah   

*Spesial terimakasih untuk Uni Yanti Hasan atas bantuannya menghimpun data & foto-foto dokumen. Juga untuk Uni Ani Djalusa yang aktif mendokumentasikan dan membagikan setiap prosesi acara di Rumah Gadang Batu Palano.  


#acaraadatminangkabau 

#acaramaleewagaladibatupalano 

#acaraadatmalewagala 

#acaramalewagala 

#malewagala 

#batupalano 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *