NGGAK TERTARIK DENGAN PRIA LOKAL
On November 16, 2024
CURHAT: Saya (25) wanita bekerja dan masih sendiri. Saat ini saya sedang berusaha mencari teman hidup. Namun sejujurnya, saya kurang bahkan tidak tertarik sama sekali dengan pria lokal.
Bukan saya tergila-gila pada pria asing, namun alasannya lebih kepada pengalaman hidup saya sendiri saja.
Saya anak bungsu dari dua saudara, kakak saya juga perempuan dan sudah menikah beberapa tahun lalu.
Dalam urusan pekerjaan saya termasuk lancar. Begitu selesai kuliah saya langsung mendapat pekerjaan dan sekarang posisi saya di kantor juga lumayan bagus.
Namun masalah jodoh saya masih dalam proses pencarian. Ada sih beberapa teman kantor atau teman kuliah yang pernah mencoba mendekati saya, tapi saya merasa kurang sreg.
Saya perhatikan para pria kita kurang memahami bagaimana memperlakukan wanita. Mungkin karena masyarakat kita patriakat, sehingga sudah tertanam di bawah sadarnya bahwa pria harus mendominasi dalam berbagai hal. Termasuk saat menjadi suami, mereka harus diladeni semua kebutuhannya oleh istri. Meskipun istrinya juga bekerja di luar rumah.
Hal itu terjadi dalam kehidupan saya. Ibu saya wanita bekerja, tapi sebelum berangkat kerja beliau selalu menyiapkan sarapan untuk Ayah. Pulang bekerja juga harus menyiapkan makan malam untuk Ayah. Sementara Ayah tidak pernah sekalipun meladeni Ibu, bahkan saat Ibu sedang sakit pun, Ayah hanya menyuruh-nyuruh Ibu minum obat. Tapi tidak pernah saya lihat Ayah mengambilkan obat ataupun sekadar membuatkan minum untuk Ibu.
Demikian juga dengan kakak ipar saya. Dia selalu seperti menuntut kakak saya untuk membuatkan kopi ataupun sarapan. Kalau kakak saya sibuk dan tidak sempat membuatkan kopi untuk suaminya saat mau berangkat ke kantor. Kata kakak saya, sepanjang jalan menuju ke kantor (kebetulan mereka selalu berangkat bersama karena kantornya satu arah) suaminya akan mendiamkan kakak saya.
Melihat kenyataan seperti itu, saya jadi terpikir untuk tidak memilih pasangan hidup pria lokal. Saya merasa pria lokal mayoritas tidak menghargai pasangannya. Lebih banyak menuntut istri untuk menjadi ‘pelayan’ ketimbang sebagai partner hidup.
Ketika saya sampaikan niat saya ini ke Ibu, beliau marah dan menganggap saya sombong. Beliau bilang bahwa tidak akan memberi restu bila saya memilih pasangan pria asing.
Terus terang saya jadi sedih dan bingung. Apa yang sebaiknya saya lakukan? Bukankah memilih jodoh adalah hak saya, mengapa saya harus menuruti kemauan orangtua?
Mohon sarannya. Saya tunggu sekali. Terimakasih banyak.
Lilyan – Bandung
SARAN:Terimakasih sudah mempercayakan masalah Anda kepada kami. Kegusaran Anda sangat bisa dimengerti. Karena pengalaman hidup Anda memperlihatkan hal yang kurang menyenangkan, membuat Anda ingin mengubah langkah agar hal tersebut tidak terjadi pada Anda.
Memilih pasangan memang bukan hal yang mudah. Apalagi bagi Anda yang terbiasa mandiri dalam mengambil keputusan di kantor maupun mandiri secara finansial.
Bila Anda menganggap pria lokal kurang menarik bagi Anda, mungkin karena kebetulan yang Anda lihat atau hadapi selama ini adalah mereka yang tidak sesuai dengan kriteria Anda.
Intinya Anda mendambakan pasangan yang bisa jadi partner serta memiliki sikap yang menghargai serta memperlakukan wanita dengan romantis. Kalau Anda anggap pria asing semua seperti itu, tampaknya Anda perlu berpikir ulang.
Memang betul umumnya pria Barat lebih berani mengungkapkan perasaannya sehingga terlihat romantis. Karena memang budaya Barat demikian. Mereka lebih terus terang dan ekspresif. Adalah hal biasa bagi mereka mengucapkan rasa sayang, rasa cinta, secara langsung maupun melalui bunga ataupun kado-kado kecil yang romantis.
Selain itu, mereka memang lebih mau bekerja sama dengan pasangannya dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Hal itu karena memang dalam budaya Barat anak perempuan maupun laki-laki memiliki tugas yang sama dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Sehingga para pria Barat umumnya trampil memasak dan membersihkan rumah ataupun mencuci piring, sehingga mereka tidak berkeberatan melakukan semua pekerjaan domestik itu saat mereka sudah berumah tangga. Dan bagi wanita Timur yang umumnya memiliki pasangan yang jauh dari urusan pekerjaan rumah tangga, sangat mengagumi para pria dengan sikap demikian.
Apalagi ada budaya di sebuah negara Eropa yang para suami terbiasa ‘momong anak’ keluar rumah. Mereka santai saja jalan-jalan ke mall atau nongkrong di kafe sambil bawa anak dengan kereta bayi. Sebuah pemandangan yang mungkin sangat asing bagi kita di Indonesia.
Padahal ada juga pria Barat yang mendambakan pasangan wanita dari Asia, dengan harapan bisa mendapatkan perlakuan seperti yang diterima oleh pria Timur pada umumnya: diladeni semua keperluannya dan tidak dituntut untuk mengerjakan pekerjaan domestik oleh istrinya.
Pria Timur, khususnya pria Indonesia, memang tidak terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, karena memang pola asuhnya berbeda dengan pola asuh keluarga di Barat. Di Indonesia anak laki-laki tidak umum mendapat tugas mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Hanya sedikit sekali keluarga Indonesia yang menerapkan pendidikan anak laki-laki maupun perempuan harus membantu pekerjaan rumah tangga. Karena di Indonesia masih banyak keluarga yang memiliki ART (asisten rumah tangga). Suatu hal yang amat jarang dimiliki di keluarga Barat.
Saran kami pertimbangkan keinginan Ibu Anda tanpa harus mengorbankan kriteria pasangan yang Anda inginkan. Dari sekian banyak pria lokal yang mengharap istrinya meladeni setiap keperluannya, tentu ada pria yang memperlakukan istrinya dengan manis dan romantis. Serta menganggap istri adalah partner hidup yang patut diapresiasi dengan baik apapun yang dikerjakan istrinya.
Biasanya pria yang demikian datang dari keluarga yang demokratis dengan pendidikan yang baik. Atau mereka yang pernah belajar dan tinggal di luar negeri. Sehingga pola piker mereka pun sudah berbeda dengan pria lokal.
Dengan membuka hati dan pergaulan seluas-luasnya, serta memohon kepada Sang Pencipta, semoga Anda bisa bertemu dengan pasangan yang sesuai dengan kriteria Anda sekaligus keinginan Ibunda tercinta. Tetap semangat!***
Foto ilustrasi:Burcu Elmas/Pexels
#mencaripasanganyangsesuai
#kriteriapasanganhidup
#priabaratlebihromantis
#tidaktertarikprialokal
#priatimur
#priabarat